Mohon tunggu...
daffafebrianunsoed
daffafebrianunsoed Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

aku seorang penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Nilai Moral Dalam Mencegah Bebas di Kalangan Mahasiswa

21 Desember 2024   23:49 Diperbarui: 21 Desember 2024   23:48 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Universiatas merupakan puncak tujuan dari semua pelajar untuk dapat mengembangkan diri, baik secara akademik maupun nonakademik serta memberikan kebebasan untuk dapat meningkatkan kreativitas. Namun, kebebasan ini juga menghadirkan tantangan, salah satunya adalah maraknya seks bebas di kalangan mahasiswa. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 mengungkapkan, sekitar 2% remaja wanita (15-24 tahun) dan 8% remaja pria (15-24 tahun) mengaku telah melakukan hubungan seksual sebelum menikah, dan 11% diantaranya mengalami kehamilan yang tidak diinginkan (kemenkopmk,2021) Hal ini terjadi karena kebebasan dalam pergaulan tidak diimbangi dengan pemahaman moral yang cukup, sehingga menjerumuskan sebagian mahasiswa ke dalam perilaku yang menyimpang.

Seks bebas merupakan sebuah hubungan yang dilakukan secara bebas, tanpa dibatasi oleh berbagai peraturan yang ada, serta tanpa dibatasi oleh tujuan yang jelas. (Ispa & Di, 2010). Selain itu, istilah ini juga sering kali digunakan untuk menggambarkan perilaku seksual yang tidak terikat oleh norma-norma sosial dan moral yang berlaku. Hal ini merupakan masalah yang serius, sebab mahasiswa merupakan individu berusia belia yang sedang berada dalam tahap pencarian identitas diri, menjadikan fenomena seks bebas dianggap seperti sebuah tren yang dipandang sebagai hal normal.

Seks bebas dipengaruhi oleh berbagai faktor, Seperti adanya tekanan yang datang dari pergaulan, pengaruh orang terdekat (pacar), rasa keingintahuannya terhadap seks bebas, serta adanya faktor dari keluarga dan lingkungan. Keluarga menjadi faktor terpenting terjadinya seks bebas, karena kurangnya komunikasi antaranggota keluarga menyebabkan pengetahuan mengenai masalah reproduksi menjadi sangat minim yang berdampak kekeliruan persepsi terhadap masalah seksual. Selain keluarga, teman juga menjadi faktor penting terjadinya kasus seks bebas, dengan adanya teman yang pernah atau sering melakukan seks bebas, membuat tumbuhnya rasa keinginan untuk mencoba melakukan hal tersebut.

Seks bebas sering kali berujung pada berbagai masalah, mengingat dampak negatif dari seks bebas tidak hanya dirasakan oleh individu, tetapi juga dirasakan di lingkungan sosial. Secara fisik, seks bebas meningkatkan risiko terkena penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS serta bahaya kehamilan dini yang tidak dikehendaki (Bachruddin et al., 2019). Sedangkan secara sosial, seks bebas dapat merusak hubungan mahasiswa dengan keluarga danpertemanan, serta dapat mengganggu ketentraman dan norma kesusilaan. Oleh karena itu, penting untuk menanamkan nilai moral yang kuat dalam diri mahasiswa, sebagai upaya pencegahan terhadap seks bebas, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan bertanggung jawab dalam hidup mereka. Dengan memahami peran nilai moral, mahasiswa dapat menjadi individu yang berintegritas, berkarakter kuat, dan mampu menjaga diri. Seks bebas berkaitan langsung dengan nilai moral yang dimiliki setiap mahasiswa. Nilai moral adalah sebuah prinsip yang menjadi pedoman bagi individu untuk membedakan apakah hal tersebut baik atau tidak untuk dilakukan. Mahasiswa yang memiliki moral kuat akan terbentuk karakter yang mampu mengambil keputusan bijak dan bertanggung jawab dalam kehidupannya, termasuk dalam memilih pergaulan.

Salah satu penyebab terjadinya krisis moral di kalangan mahasiswa karena minimnya pendidikan karakter yang diajarkan di perguruan tinggi (Leuwol & Gaspersz, 2020). Maka dari itu untuk mencegah seks bebas, pendidikan moral memegang peranan yang sangat penting. Kampus bukan hanya tempat untuk memperoleh pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter mahasiswa. Berbagai program seperti seminar kesehatan reproduksi berbasis nilai moral perlu diberikan kepada mahasiswa agar mahasiswa memahami pentingnya menghormati tubuh sendiri dan orang lain. kegiatan keagamaan perlu diperkuat sehingga nilai-nilai spiritual menjadi panduan yang kokoh. Dosen dan staf pengajar juga harus berperan aktif sebagai panutan, dengan memberikan contoh nyata terkait bagaimana menjaga integritas dan menghargai diri sendiri serta orang lain.

Selain itu, peran keluarga sangat penting, di mana komunikasi yang sehat antara mahasiswa dan orang tua dapat memperkuat landasan moral, keluarga yang mendukung dan memberikan arahan yang baik dapat membantu mahasiswa mengembangkan karakter yang berintegritas dan kokoh. Sementara itu, peran dari teman sebaya juga sangat penting, karena ketika memiliki lingkungan pertemanan dengan nilai moral yang kuat, dapat saling mendukung dan mengingatkan satu sama lain dalam mengambil suatu keputusan, termasuk dalam hal perilaku seksual. Dengan saling memberi pengaruh positif, mahasiswa dapat membangun lingkungan yang lebih sehat. Adapun media sosial harus dimanfaatkan secara bijak untuk mempromosikan moralitas pencegahan maraknya kasus seks bebas terhadap para mahasiswa. Terakhir, yaitu dengan Dengan penerapan langkah-langkah ini, nilai moral dapat menjadi benteng dalam mencegah seks bebas di kalangan mahasiswa.

Dengan pemahaman dan implementasi nilai moral yang baik, mahasiswa dapat menjadi individu yang berintegritas dan mampu menjaga harga diri dari perilaku yang menyimpang. Nilai moral tidak hanya penting dalam membentuk karakter mahasiswa, tetapi juga menjadibekal untuk menghadapi masa yang akan datang. Harapannya mahasiswa mampu menjadi teladan bagi masyarakat dengan menunjukkan sikap yang baik, bermartabat, dan kompeten. Generasi yang bermoral merupakan kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dan bebas dari berbagai isu sosial seperti halnya seks bebas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun