Mohon tunggu...
Daffa Fauzia Rohman
Daffa Fauzia Rohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 22107030082 UIN Sunan Kalijaga

Hobi saya adalah fotografi dan kegiatan dibidang sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

The Power Of Netizen

6 Maret 2023   05:49 Diperbarui: 6 Maret 2023   05:50 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekuatan dari warganet atau lebih dikenal dengan netizen ini tidak bisa dipungkiri akan kekuatannya. Mereka bisa mencari identitas dari seseorang dengan cepat dimana orang tersebut sedang bermasalah dan kasusnya naik ke media sosial. Terkadang netizen juga bisa membantu seseorang yang sedang mencari identitas orang baik yang tertangkap oleh kamera dengan cepat dan tepat.

Dari sisi baik dan buruknya netizen ini, Microsoft sebagai lembaga besar pernah mencoba meriset tentang netizen di 32 negara sebagai objek yang disurvei. Dari survei tersebut Indonesia mendapatkan posisi yang cukup buruk dimana netizen Indonesia berada diurutan ke 29 dari 32 negara yang dirubah.  Bahkan setelah survei tersebut dirilis netizen Indonesia menyerbu media dari Microsoft sampai terjadi masalah pada media sosial mereka.  Dengan kejadian demikian netizen Indonesia secara tidak langsung mengesahkan survei tersebut bahwa netizen Indonesia berada pada posisi rendah.

Sebagai salah satu negara yang sangat aktif di media sosial aplikasi twitter menjadi salah satu ladang netizen berseluncur di dunia digital ini. Banyak kasus viral muncul pembahasannya di twitter, bahkan ada beberapa kasus besar yang muncul karena twitter. Banyak juga akun yang merespon setiap ada kasus baru yang muncul di twitter bahkan netizen ini yang ikut andil dalam pembahasan di twitter bahkan bisa mendapatkan informasi dari orang yang memiliki kasus tersebut dengan sangat cepat.

Seperti kasus yang naik dan terjadi baru-baru ini dimana ada seseorang yang berencana kost di salah satu kost yang berada di daerah kota bogor. Kasus ini bermula dari seseorang yang sedang mencari kost secara cepat karena waktu yang sudah singkat agar bisa mendapatkan kost yang lokasinya dekat dengan tempat dia bekerja.

Diskusi awal bermula seperti umumnya orang yang menghubungi pemilik kost karena mendapatkan informasi bahwa terdapat kamar kost yang kosong dari aplikasi pencari kost. Ketika sudah sepakat akan kamar harga dll dia lantas melunasi pembayaran penyewaan kost tersebut. Kejadian kurang mengenakan mulai terjadi dimana ketika dia inggin masuk harus menunggu 1,5 jam didepan kost tersebut karena hp penyewa drop dan bersyukurnya dia ada tetangga yang mau meminjamkan power bank ke dia sehingga dia bisa menghubungi pemilik dan masuk.

Setelah dia memasuki kamarnya ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi dia dimana kamarnya ternyata kecil dan sempit, ketika dia sudah beristirahat 1 hari dan hanya terdapat kipas angin untuk mendinginkan ruangan yang dia pakai akhirnya keesokan harinya dia sakit karena terlalu lama terkena angin dari kipas tersebut.

Setelah banyaknya masalah yang terjadi di hari pertama dia memutuskan untuk batal meninggali kost tersebut dan menghubungi ibu kost untuk meminta pengembalian dana sesuai kesepakatan pada awal perjanjian. Akan tetapi pemilik kost beralasan itu kesepakatan lama dan belum di updet serta aturan itu hanya berlaku untuk orang yang menyewa selama kurang dari sepekan.

Setelah disampaikan tersebut orang tersebut pulang dan mengambil laptop yang berada di kamarnya karena keesokan harinya dia harus bekerja kembali. Alangkah kagetnya dia karena dihubungi pemilik kost karena barang-barangnya sudah dikeluarkan tanpa pemberitahuan sebelumnya, dia merasa curiga akan kamar yang dia sewa tersebut sudah disewakan kembali ke orang lain. Setelah semua yang terjadi sang penyewa memutuskan untuk mengambil barang-barangnya yang mana sang ayahlah yang mengambil.

Kejadian kurang mengenakan terjadi kembali dimana ketika sang ayah sudah berangkat dan tidak membawa hp sang pemilik kost memberitahu bahwa barangnya berada di kost dan bukanya di rumah sang pemilik. Sang penyewa mencoba menghubungi sang pemilik akan tetapi dia mendapatkan respon yang tidak mengenakan dari pemilik kost tersebut. Dia merasa sangat dirugikan dimana uang 750 ribu melayang serta merasa sang ayah dikerjai oleh sang pemilik kost tersebut.

Dia mencoba menanyakan tentang kost tersebut kepada mantan penghuninya, ternyata jawaban dari mantan penghuni kost tersebut juga sama tentang kost itu yang mana dia mengalami perilaku yang kurang mengenakan juga dari sang pemilik kost tersebut.

Akhirnya korban ini memutuskan untuk membuat postingan tentang kejadian yang ia alami pada saat dia kost ditempat tersebut. Respon dari netizen sesuai yang disampaikan pada awal tadi terjadi, dimana netizen dengan cepat mendapatkan nomor dari pemilik kost, akun media sosial facebook pemilik kost, lokasi google maps kost tersebut, serta orang yang dulunya hendak kost tersebut tidak jadi karena full juga bermunculan, dan hebatnya netizen juga mendapatkan identitas lain tentang pemilik kost tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun