Mohon tunggu...
Daffa Fauzia Rohman
Daffa Fauzia Rohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 22107030082 UIN Sunan Kalijaga

Hobi saya adalah fotografi dan kegiatan dibidang sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Efektif Melakukan Fundraising Kemanusiaan di Media Sosial?

15 Februari 2023   12:50 Diperbarui: 15 Februari 2023   13:05 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fundraising adalah suatu kegiatan menghimpun dana baik oleh individu, kelompok, maupun lembaga. Kegiatan ini tentunya sangatlah berguna apalagi penghimpunan dana yang dilakukan adalah untuk kegiatan sosial kemanusiaan. 

Banyak hal yang dilakukan oleh masyarakat dalam hal penghimpunan dana, diantaranya ialah berkeliling kepada setiap rumah warga, mendatangi setiap pertokoan, melakukan penghimpunan di lampu merah, tempat ramai seperti taman kota atau alun-alun, dan cara-cara lain sebagainya.

Cara diatas termasuk cara lama yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia, walau tergolong berhasil akan tetapi masih banyak kekurangan pada penghimpunan dana seperti itu, mulai dari harus ada banyak orang dalam satu kegiatan penghimpunan dana, membutuhkan waktu yang relatif lama, serta harus memberikan tenaga yang cukup besar untuk berkeliling dalam menghimpun dana. Bahkan ada juga yang menaruh banyak kotak infaq pada warung makan, pertokoan, masjid, dan tempat ramai lainnya untuk menghimpun dana dari masyarakat.

Karena faktor tersebut banyak orang, kelompok, maupun lembaga memberi inovasi penghimpunan dana atau fundraising dengan cara online atau melalui media sosial. Hal ini sangat mudah kita temui dari lembaga-lembaga besar seperti LazisMu, LaziNu, Baznas, Dompet Dhuafa, LAZ MKU, dan banyak lembaga yang melakukannya secara online melalui media sosial. Berikut nama lengkapnya:

1. Lazismu adalah lembaga lazis yang dimiliki oleh organisasi masyarakat keagamaan Muhammadiyah yang juga bergerak dalam amil zakat dan memiliki lembaga kebencanaan yang berkolaborasi dalam one Muhammadiyah one respon sehingga dapat menghimpun dana untuk kemanusiaan.

2. Lazisnu adalah lembaga lazis yang dimiliki oleh organisasi masyarakat keagamaan Nahdlatul Ulama yang juga bergerak dalam amil zakat sehingga mereka bisa juga menghimpun dana.

3. Baznas adalah organisasi pemerintah penghimpun zakat yang memiliki nama lengkap Badan Amil Zakat Nasional yang mana memiliki akses dalam penghimpunan dana.

4. Dompet Dhuafa adalah organisasi yang bergerak dalam pengelolaan zakat yang mana skala dompet dhuafa juga sudah secara internasional.

5. LAZ MKU, adalah salah satu lembaga penghimpun zakat yang juga memiliki skala besar dan bekerja sama dengan Perhimpunan BMT Indonesia dan Baitul Maal Indonesia

Lebih lengkap dari masing-masing lembaga bisa diakses pada web resmi lembaga yang ada dan tentunya masih banyak lembaga lainnya yang ada di Indonesia yang memiliki wewenang dalam penghimpunan uang.

Hal ini terbukti efektif dengan kita melihat waktu dan hasil yang didapat, apalagi dengan metode yang digunakan secara online melalui media sosial hal ini tidak hanya sampai kepada masyarakat secara local, akan tetapi bisa mencapai semua orang secara internasional. Konten untuk fundraising juga tergolong simpel dan biasanya dibuat hanya oleh 1 tim produksi saja. Banyak juga lembaga yang menyisipkan pesan penghimpunan secara halu pada konten media sosial mereka.

Lembaga seperti lazis diatas saat ini sudah berkembang hampir memiliki semua akun media sosial untuk kebutuhan penghimpunan dana, mulai dari media sosial Instagram, twitter, facebook, tiktok, youtube, dan lain sebagainya. Belum lagi dari bidang media mereka juga menyebarkan melalui media sosial WhatsApp yang akan diteruskan masing-masing kader mereka sampai tersebar kepada semua warga lembaga tersebut.

Keefektifan media sosial sebagai perantara dalam hal penghimpunan dana sangatlah efektif, cepat, dan efisien. Bahkan biasanya dalam media flayer yang mereka sebar sudah tercantum No Rekening lembaga mereka sehingga orang yang menerima flayer tersebut bisa langsung mengirimkan donasi melalui nomor rekening yang ada.

Informasi yang diberikan bahkan bisa didapatkan apabila hal itu terjadi diluar negeri, sebagai contoh relawan yang bertugas dari Indonesia ke negara Turki dan Suriah. Relawan disana dengan cepat memberikan informasi apa saja proses yang diberikan dan telah dilaksanakan. Hal ini memberikan contoh kemudahan dalam hal penyampaian informasi melalui media sosial.

Bahkan apabila ada kebutuhan kekurangan bantuan yang dibawa oleh relawan yang bertugas di luar negeri bisa dengan cepat diinformasikan dan dapat dengan cepat dikirimkan oleh lembaga yang berada di Indonesia. Keefektifitasan ini bisa menjadi contoh bagi kelompok maupun individu yang memilih untuk menerima tanggung jawab dalam penghimpunan dana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun