Mohon tunggu...
Daffa FardhianPutra
Daffa FardhianPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate 3rd Year Ocean Engineering Student at Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Highly collaborative, initiative, innovative, critical, open-minded, and structured ocean engineering student. Has a high interest in coastal and port structures, offshore piled structures, and potential renewable offshore energy.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kegiatan Dredging dan Reklamasi yang Ramah Terhadap Lingkungan Pesisir

30 Mei 2024   21:18 Diperbarui: 30 Mei 2024   21:36 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesisir adalah kawasan yang memiliki peran penting dalam ekosistem laut dan darat. Selain berfungsi sebagai habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna, pesisir juga menjadi tempat bagi aktivitas ekonomi seperti perikanan, pariwisata, dan pelabuhan. Namun, perkembangan pembangunan yang pesat sering kali mengancam keseimbangan lingkungan pesisir. Dua kegiatan yang sering dilakukan di daerah pesisir adalah dredging (pengerukan) dan reklamasi. Meskipun bertujuan untuk mendukung pembangunan, kegiatan ini harus dilakukan dengan mempertimbangkan dampak lingkungannya.

Dredging dan Dampaknya

Dredging adalah proses pengerukan dasar laut atau sungai untuk meningkatkan kedalaman perairan. Aktivitas ini biasanya dilakukan untuk mempertahankan jalur pelayaran, memperdalam pelabuhan, atau mengumpulkan material pasir dan kerikil untuk keperluan konstruksi. Namun, jika tidak dilakukan dengan bijaksana, dredging dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti:

  • Kerusakan Habitat Laut: Proses pengerukan dapat merusak habitat dasar laut, mengganggu kehidupan organisme bentik (organisme yang hidup di dasar laut) dan terumbu karang.
  • Kekeruhan Air: Sedimen yang terganggu saat pengerukan dapat meningkatkan kekeruhan air, yang dapat menghambat penetrasi cahaya matahari dan mengganggu proses fotosintesis organisme laut.
  • Pencemaran: Pengerukan dapat membebaskan polutan yang terperangkap di dalam sedimen dasar laut, seperti logam berat dan bahan kimia berbahaya lainnya, yang dapat mencemari air laut dan mengancam kehidupan laut.

Reklamasi dan Tantangannya

Reklamasi adalah proses pembuatan lahan baru dari perairan laut atau sungai, yang biasanya dilakukan untuk memperluas kawasan daratan guna keperluan pembangunan infrastruktur, permukiman, atau kawasan industri. Tantangan utama dalam kegiatan reklamasi meliputi:

  • Perubahan Garis Pantai: Reklamasi dapat mengubah garis pantai secara signifikan, yang dapat mengganggu aliran air dan sedimentasi alami.
  • Hilangnya Habitat Alami: Pembuatan lahan baru sering kali menyebabkan hilangnya habitat alami, seperti hutan bakau dan padang lamun, yang berfungsi sebagai tempat pembiakan dan perlindungan bagi berbagai jenis biota laut.
  • Penurunan Kualitas Air: Material pengurukan yang digunakan dalam reklamasi dapat mengandung polutan yang dapat mencemari air dan mengganggu ekosistem pesisir.

Pendekatan Ramah Lingkungan dalam Dredging dan Reklamasi

Untuk mengurangi dampak negatif dari kegiatan dredging dan reklamasi, beberapa pendekatan ramah lingkungan dapat diterapkan:

  • Penilaian Dampak Lingkungan (AMDAL): Sebelum melakukan kegiatan dredging dan reklamasi, perlu dilakukan AMDAL untuk menilai potensi dampak lingkungan dan mengembangkan rencana mitigasi yang efektif.
  • Penggunaan Teknologi Ramah Lingkungan: Menggunakan teknologi yang minim dampak, seperti cutter suction dredger yang dilengkapi dengan sistem pengendalian sedimen untuk mengurangi kekeruhan air.
  • Rehabilitasi Habitat: Setelah kegiatan selesai, penting untuk melakukan rehabilitasi habitat dengan menanam kembali vegetasi pesisir seperti mangrove dan lamun untuk memulihkan ekosistem yang terganggu.
  • Pengelolaan Sedimen: Sedimen yang dihasilkan dari dredging dapat dimanfaatkan untuk reklamasi dengan memperhatikan komposisi dan kandungan polutannya sehingga tidak mencemari lingkungan.
  • Partisipasi Publik: Melibatkan masyarakat lokal dan stakeholder dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek, serta memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.

Kesimpulan

Kegiatan dredging dan reklamasi dapat memberikan manfaat besar bagi pembangunan ekonomi dan infrastruktur. Namun, penting untuk dilakukan dengan pendekatan yang ramah lingkungan untuk memastikan keberlanjutan ekosistem pesisir. Dengan perencanaan yang matang, penggunaan teknologi canggih, dan rehabilitasi yang tepat, dampak negatif dari kegiatan ini dapat diminimalkan, sehingga lingkungan pesisir tetap terjaga kelestariannya dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun