Bahkan, di era Orde Baru-nya Soeharto, King Bimbim dkk. menjadi simbol musik dari anak-anak muda yang bergaya dan berkarya dengan jujur, apa adanya, dan selalu konsisten dengan idealismenya.
Dengan perjalanan panjang yang penuh dengan pergantian personel, problem adiksi narkoba, dinamika industri musik, dan berbagai rintangan, Slank tetap bertahan sebagai salah satu band terbesar di Indonesia.
Musik band yang bermarkas di Jl. Potlot III ini terus berkembang, dan komunitas penggemar setianya---yang dikenal sebagai "Slankers"---tetap mendukung mereka hingga sekarang.Â
Bahkan, ada jokes yang mengatakan bahwa sebenarnya Slank tidak punya fans, tapi "umat". Sebab, penggemar Slank yang disebut Slankers betul-betul sangat fanatik dengan band yang dipunggawai oleh King Bimbim dan Kaka ini.
Sejarah awal Slank membuktikan bahwa keunikan dan keberanian untuk bersikap berbeda bisa menjadi awal perjalanan dari seorang legenda. Berangkat dari sekadar band sekolah, Slank berhasil menjadi ikon musik rock Indonesia. Selama 41 tahun, Slank telah melewati perjalanan luar biasa yang tetap menginspirasi, bahkan hingga masa kini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI