Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Relawan - Fresh Graduate Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta

"Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya," ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review "The Blacklist" Episode 1 Musim 1: Kejutan, Buronan Paling Dicari FBI Tawarkan Bantuan!

26 Januari 2025   10:07 Diperbarui: 26 Januari 2025   10:07 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin dapat dikatakan bahwa saya terlambat untuk mengetahui serial menarik ini, sebab untuk serial yang tayang perdana pada 23 September 2013, saya baru menontonnya pada tahun 2024. Yups, serial tersebut berjudul The Blacklist yang pertama kali tayang di NBC, tetapi kini kita pun tetap dapat menyaksikannya di Netflix.

Dalam artikel singkat ini, saya akan memberikan review terhadap episode pertama dari serial ini yang bertajuk "Pilot". Mari kita bahas!

Sinopsis Awal yang Mendebarkan

Sejak episode pertama dimulai, serial ini berhasil menampilkan fondasi kisah yang kuat, dan betul-betul menarik perhatian penonton dan tentunya semakin membuat kita penasaran. Dengan memulai memperkenalkan karakter-karakter kunci dalam serial, episode ini juga membangun suasana misteri serta intrik yang menjadi ciri khas serial ini.

Cerita dimulai dengan adegan yang penuh ketegangan di mana Raymond "Red" Reddington---seorang buronan yang masuk dalam daftar Ten Most Wanted Fugitives atau Sepuluh Buronan Paling Dicari oleh FBI (Federal Bureau of Investigation)---tiba-tiba menyerahkan dirinya secara sukarela di markas besar FBI di New York. 

Elizabeth
Elizabeth "Liz" Keen dijemput oleh tim FBI untuk memenuhi permintaan Raymond "Red" Reddington. (Sumber: Spiegel)
Momen ini bukan sekadar aksi "penyerahan" semata, melainkan satu langkah strategis yang menunjukkan kepiawaian Red dalam mengendalikan segala situasi. Sikapnya yang tenang dan cara berbicaranya yang cerdas menimbulkan kesan mendalam terhadap Red sebagai sosok antagonis sekaligus protagonis yang kompleks.

Red segera menawarkan informasi tentang Ranko Zamani, yakni seorang penjahat internasional "kelas kakap" yang sebenarnya telah dinyatakan "meninggal" enam tahun yang lalu. Akan tetapi, dengan mudahnya Red mematahkan klaim ini melalui informasi konkret yang disampaikannya, yakni "Zamani masih hidup dan telah kembali ke AS hari itu juga." Ketegangan semakin memuncak ketika Red mengajukan satu persyaratan agar ia dapat membantu FBI: ia hanya mau berbicara dengan Elizabeth Keen, yang merupakan profiler muda dan baru memulai hari pertamanya di FBI.

Pertemuan Elizabeth Keen dengan Dunia Red

Adegan bergeser ke kehidupan pribadi Elizabeth Keen, yang terlihat baru memulai hari pertamanya bertugas di FBI. Kehidupannya tampak sederhana, dipenuhi cinta kepada Tom Keen, suaminya, dan rencana mereka untuk segera mengadopsi anak.

Akan tetapi, dunia Elizabeth berubah drastis ketika tiba-tiba dirinya dijemput oleh FBI menggunakan Helikopter dan diminta untuk langsung bertemu dengan Reddington.

Elizabeth, meski merasa sangat terkejut dan tak tahu mengapa Red memintanya, menunjukkan sikapnya yang profesional dan penuh ketangguhan. Dialog antara Elizabeth dan Red yang kemudian berlangsung, menjadi salah satu momen paling menarik di episode ini.

Dengan gaya bicara Red yang penuh teka-teki, mengakibatkan Elizabeth terasa "diuji" sekaligus juga memberikan petunjuk kepada kita bahwa hubungan kedua tokoh utama ini sepertinya "lebih dalam" daripada sekadar urusan profesional.

Rencana Zamani: Anak yang sedang Menari Balet, Penculikannya, dan Kejaran yang Mencekam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun