Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Relawan - Fresh Graduate Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta

"Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya," ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Tantangan Besar di Balik Pemerintahan Donald Trump: Akankah Trump Menghadapi Keruntuhan di Kesempatan Keduanya?

26 Januari 2025   04:43 Diperbarui: 26 Januari 2025   04:43 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: CNBC Indonesia

Kebijakan untuk mengenakan tarif besar terhadap sektor impor dari negara-negara tetangga dan Tiongkok berpotensi meningkatkan harga barang-barang kebutuhan sehari-hari, sehingga mempersulit kondisi keuangan rakyat pekerja Amerika yang merupakan kelas menengah di sana. Di sisi lain, politik pajaknya yang hanya menguntungkan golongan kaya serta pengurangan anggaran program bantuan sosial seperti Medicare dan Medicaid semakin memperburuk kesenjangan sosial di Amerika.

Meski Trump telah memilih fokus pemerintahannya pada peningkatan produksi energi fosil, tetap terdapat banyak masalah yang mendasari krisis biaya hidup---lonjakan harga properti dan biaya medis---berasal dari faktor-faktor lain yang tak bisa diselesaikan hanya dengan kebijakan keuangan negara seperti itu.

Kontradiksi: Agenda Plutokratik Berkedok Kebijakan Rakyat

Begitulah Amerika Serikat, bangsa besar yang merupakan negara kapitalis terbesar di dunia. Pada akhirnya, hanya kontradiksi sajalah yang muncul dalam pemerintahan Donald Trump kedua ini.

Meski Trump berusaha untuk tampil sebagai pembela rakyat pekerja, politik dan kebijakan yang ia ambil justru lebih menguntungkan golongan kaya dan elite Amerika saja. Kita dengan mudah mengetahuinya melalui selusin miliarder yang ada di dalam kabinet yang ia bentuk, di mana kebijakan mereka dimotivasikan untuk kepentingan korporat, bukan pekerja.

Donald Trump tampaknya semakin hari semakin menjauh dari janjinya untuk membersihkan "swamp" atau rawa-rawa kotor di politik Washington. Hal ini semakin diperparah lagi dengan sentimen publik Amerika terhadap Trump yang semakin kecewa dengan sistem politik Amerika, di mana sistem ini hanya menguntungkan segelintir orang kaya. Situasi ini ditambah sentimen publik yang negatif, pada gilirannya menjadi momok yang cukup mengkhawatirkan bagi Trump dan pemerintahannya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun