Kebijakan untuk mengenakan tarif besar terhadap sektor impor dari negara-negara tetangga dan Tiongkok berpotensi meningkatkan harga barang-barang kebutuhan sehari-hari, sehingga mempersulit kondisi keuangan rakyat pekerja Amerika yang merupakan kelas menengah di sana. Di sisi lain, politik pajaknya yang hanya menguntungkan golongan kaya serta pengurangan anggaran program bantuan sosial seperti Medicare dan Medicaid semakin memperburuk kesenjangan sosial di Amerika.
Meski Trump telah memilih fokus pemerintahannya pada peningkatan produksi energi fosil, tetap terdapat banyak masalah yang mendasari krisis biaya hidup---lonjakan harga properti dan biaya medis---berasal dari faktor-faktor lain yang tak bisa diselesaikan hanya dengan kebijakan keuangan negara seperti itu.
Kontradiksi: Agenda Plutokratik Berkedok Kebijakan Rakyat
Begitulah Amerika Serikat, bangsa besar yang merupakan negara kapitalis terbesar di dunia. Pada akhirnya, hanya kontradiksi sajalah yang muncul dalam pemerintahan Donald Trump kedua ini.
Meski Trump berusaha untuk tampil sebagai pembela rakyat pekerja, politik dan kebijakan yang ia ambil justru lebih menguntungkan golongan kaya dan elite Amerika saja. Kita dengan mudah mengetahuinya melalui selusin miliarder yang ada di dalam kabinet yang ia bentuk, di mana kebijakan mereka dimotivasikan untuk kepentingan korporat, bukan pekerja.
Donald Trump tampaknya semakin hari semakin menjauh dari janjinya untuk membersihkan "swamp" atau rawa-rawa kotor di politik Washington. Hal ini semakin diperparah lagi dengan sentimen publik Amerika terhadap Trump yang semakin kecewa dengan sistem politik Amerika, di mana sistem ini hanya menguntungkan segelintir orang kaya. Situasi ini ditambah sentimen publik yang negatif, pada gilirannya menjadi momok yang cukup mengkhawatirkan bagi Trump dan pemerintahannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI