Indonesia adalah dua hal yang berbeda tetapi memiliki banyak kesamaan. Sebagai negara kepulauan yang kebudayaan dan suku-sukunya beragam, Indonesia mempunyai kesamaan dengan Konohagakure di serial Naruto Shippuden yang juga memiliki banyak kebudayaan dan suku-suku (yang disebut sebagai klan-klan)yang berbeda-beda.
Meskipun berbeda secara fiksi dan nonfiksi, Konohagakure danPersamaan antara Indonesia dan Konohagakure terletak pada para pemimpinnya masing-masing. Indonesia memiliki pemimpin yang disebut sebagai "Presiden", sementara Konohagakure memiliki pemimpin yang disebut sebagai "Hokage" (secara harfiah berarti "Bayangan Api"). Keduanya adalah jabatan terhormat di masing-masing tempat.
Presiden di Indonesia dan Hokage di Konohagakure mempunyai kesamaan di antara tokoh yang menggenggam jabatan ini, baik Presiden maupun Hokage, mulai dari pejabat pertama hingga pejabat yang sekarang.Â
Mari kita bahas, bagaimana Sukarno yang dikenal sebagai Bapak Pendiri Bangsa hingga Joko Widodo yang membawa semangat kerja nyata yang dapat dibandingkan dengan para Hokage, mulai dari Hashirama Senju hingga Naruto Uzumaki.
1) Sukarno dan Hashirama Senju: Pendiri dan Pemersatu
Sukarno, presiden pertama Indonesia, dikenal sebagai tokoh visioner yang berhasil memimpin gerakan perjuangan untuk kemerdekaan bangsanya dan juga berhasil membangun dasar negara Indonesia melalui Pancasila. Sama halnya dengan Sukarno, Hashirama Senju adalah Hokage pertama yang mendirikan desa Konohagakure bersama-sama dengan klan-klan lain dan juga menciptakan Pancasila-nya Konoha yang dinamakan Kehendak Api, sebagai filosofi cinta untuk selalu mewujudkan perdamaian. Keduanya adalah pemimpin yang mengutamakan persatuan di tengah keberagaman dan filsuf besar yang mencintai perdamaian.
Hashirama Senju juga berusaha untuk menjadikan Konohagakure sebagai simbol kedamaian setelah perang antarklan yang panjang di dunia Naruto. Begitu juga Sukarno, setelah ia menjabat sebagai presiden, Sukarno berjuang untuk bangsa-bangsa lain yang masih terjajah di dalam KAA, GNB, dan berbagai wadah internasional guna memberikan inspirasi kemerdekaan dan visi perdamaian kepada bangsa-bangsa Asia-Afrika.
Karisma yang dimiliki oleh Sukarno serta kekuatan yang dimiliki oleh Hashirama menjadi fondasi yang kokoh untuk mempersatukan bangsa dan desanya. Kekuatan inilah yang menjadikan mereka dikenang sebagai Pahlawan Besar di Indonesia dan Dewa Shinoba dari Konoha.
2) Soeharto dan Tobirama Senju: Pemimpin Keras yang Kontroversial
Soeharto, yang memimpin Indonesia selama lebih dari tiga dekade, kerap dianggap sebagai pemimpin yang membawa stabilitas pemerintahan dan kemakmuran. Meski demikian, sepanjang pemerintahannya berlangsung, Soeharto pun penuh dengan cara berpolitik dan kepemimpinan yang kontroversial.
Begitu pula Tobirama Senju, Hokage kedua, memiliki reputasi serupa dengan Soeharto di Konoha. Tobirama dikenal sebagai pemimpin yang tegas, keras, dan terkadang dipandang terlalu otoriter. Ia pun diketahui khayalak Konoha sebagai seorang yang menitikberatkan cara "praktis" daripada harus menempuh tahapan dan proses yang panjang, sebagaimana dengan Soeharto yang selalu ingin praktis dalam upaya pembangunan nasional.
Baik Soeharto maupun Tobirama mengambil keputusan yang berdampak besar terhadap stabilitas struktur pemerintahan, tetapi pendekatan mereka sering kali menuai kritik karena dianggap kurang menghargai kebebasan individu dan hak asasi manusia. Keduanya juga menyisakan warisan yang menjadi bahan perdebatan yang panjang, khususnya politik Tobirama terhadap Klan Uchiha dan Soeharto terhadap para penentangnya.
3) B. J. Habibie dan Hiruzen Sarutobi: Pemimpin di Tengah Krisis
B. J. Habibie menjabat sebagai presiden Indonesia di tengah masa transisi setelah gejolak Reformasi 1998. Ia dikenal atas kebijakan-kebijakannya yang membawa perubahan besar, termasuk desentralisasi, otonomi daerah, dan kebebasan pers. Di sisi lain, Hiruzen Sarutobi, Hokage ketiga, memimpin Konohagakure saat memasuki berbagai masa sulit, termasuk perang besar antardesa dan ancaman internal di dalam Konoha.
Keduanya adalah pemimpin yang bijaksana dan cenderung mengutamakan diplomasi. Habibie dan Hiruzen sama-sama dihormati atas pengorbanan dan kontribusi mereka di masa-masa yang penuh tantangan.
Menariknya, baik Habibie maupun Hiruzen disebut sebagai profesor dan terkenal sebagai tokoh yang sangat cerdas. B. J. Habibie adalah profesor teknologi dalam bidang pesawat terbang, sementara Hiruzen mendapatkan julukan "profesor" (Purofess), karena dia berhasil menciptakan berbagai jutsu-jutsu yang hebat.
4) K. H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Minato Namikaze: Cerdas, Humoris, dan Bijaksana
Sebagai Presiden ke-4 Indonesia, K. H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dikenal sebagai tokoh yang tidak pernah disangka-sangka akan menjadi presiden. Ia memiliki pandangan jauh ke depan, terutama dalam memperjuangkan nilai-nilai pluralisme, keadilan, dan demokrasi. Hokage Keempat dari Konoha, Minato Namikaze juga adalah pemimpin muda yang visioner, yang juga mengutamakan kedamaian dan keamanan desanya.
Gus Dur jatuh dari kekuasaan presiden setelah ia mengorbankan dirinya dengan difitnah oleh para oposisinya demi persatuan bangsa dan negara. Di sisi lain, Minato rela mengorbankan dirinya untuk melindungi Konoha dari bahaya Serangan Kyuubi atau Rubah Ekor Sembilan (Kurama).
Gus Dur memiliki kecerdasan intelektual dan emosional yang luar biasa, ia pun dikenal mampu menangani situasi kompleks dengan bijak. Minato adalah seorang ninja muda yang sangat cerdas dalam strategi bertempur dan dikenal sebagai "Kilat Kuning Konoha" karena teknik bertarungnya yang luar biasa. Meski sama-sama terkenal cerdas, keduanya sama-sama dikenal sebagai sosok yang humoris dan penuh kekocakan.
5) Megawati Soekarnoputri dan Tsunade Senju: Pemimpin Wanita yang Tangguh
Sebagai presiden wanita pertama di Indonesia, Megawati Soekarnoputri memikul tanggung jawab yang besar di tengah berbagai tantangan politik. Di Konohagakure, Tsunade Senju, Hokage kelima, juga menghadapi situasi serupa dengan tanggung jawab yang besar untuk memulihkan desa setelah serangan besar-besaran dari Orochimaru.
Kendati keduanya sering kali menghadapi kritik atas gaya kepemimpinannya masing-masing, tidak dapat disangkal bahwa mereka adalah simbol penting dari kemajuan perempuan dalam posisi kepemimpinan di masing-masing wilayah kekuasaannya.
6) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Kakashi Hatake: Pemimpin yang Tenang dan Strategis
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikenal sebagai pemimpin yang tenang, diplomatis, dan penuh perhitungan. Sifat SBY ini mengingatkan kita pada Kakashi Hatake, Hokage keenam yang bijaksana dan strategis dalam mengambil keputusan.
Keduanya juga dikenal sebagai sosok yang populer di kalangan rakyatnya, kendati kepemimpinan mereka tidak luput dari kritik. SBY pada masa pemerintahannya dan Kakashi Hatake di The Last: Naruto the Movie menunjukkan pentingnya pendekatan diplomatis dalam menghadapi tantangan yang kompleks. Begitu pula, dua-duanya merupakan tokoh pemimpin yang berasal dari militer, di mana SBY dari TNI, sementara Kakashi dari Anbu Konoha.
7) Joko Widodo (Jokowi) dan Naruto Uzumaki: Pemimpin Rakyat yang Merakyat
Joko Widodo, ataupun Jokowi, adalah presiden Indonesia yang dikenal dekat dengan rakyat, bekerja keras untuk mencapai kekuasaannya, dan membawa semangat perubahan. Jokowi adalah sosok yang diremehkan sedari awal, bahkan ia tak pernah diperkirakan akan menjadi seorang pemimpin besar. Sama halnya dengan Jokowi, Naruto Uzumaki, Hokage ketujuh, memiliki karakter serupa: seorang pemimpin yang tidak pernah melupakan akar rumput dan selalu berusaha mendengarkan suara rakyatnya.
Jokowi dan Naruto juga memiliki kemiripan dalam menghadapi tantangan:Â keduanya datang dari latar belakang yang sederhana dan membuktikan bahwa kerja keras dan ketulusan dapat mendatangkan perubahan besar.
Dalam konteks ini, baik Jokowi maupun Naruto merupakan cerminan di dalam kehidupan nyata dan fiksi akan pentingnya perjuangan untuk memperbaiki nasib. "From zero to hero" merupakan simbolisme paling mudah untuk menggambarkan proses dan jenjang karier mereka menjadi seorang pemimpin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H