Sementara itu, Israel yang memandang Iran sebagai ancaman eksistensial ini tentu saja akan merayakan menyusutnya kekuatan dan pengaruh Iran di Suriah. Perubahan besar ini kemungkinan akan membawa dampak positif bagi kepentingan strategis Israel di kawasan ini.
Suriah Pasca-Assad dan Tantangan Ke Depan
Kejatuhan Assad membuka babak baru dalam sejarah Suriah dan kawasan Timur Tengah. Namun, masa depan Suriah masih belum jelas. Meskipun rezim Assad hampir runtuh, negara ini masih dilanda perang saudara yang memecah-belah. Berbagai kelompok pemberontak, termasuk HTS, kini berusaha memperebutkan kekuasaan di atas puing-puing negara yang hancur ini.
Selain itu, dengan pengaruh Iran yang tergerus dan potensi kekosongan kekuasaan yang ditinggalkan oleh rezim Assad, negara-negara besar seperti Rusia dan Turki kemungkinan akan semakin terlibat dalam upaya untuk mengisi kekosongan kekuasaan di Suriah.
Pemberontakan yang melibatkan kelompok-kelompok Kurdi, pasukan pemberontak yang didukung oleh Turki, serta potensi kebangkitan kelompok teroris seperti ISIS, akan memperumit setiap upaya untuk mencapai perdamaian yang stabil di Suriah dan kawasan ini.
Suriah pasca-Assad menghadapi tantangan besar dalam rangka pemulihan stabilitas dan segala upaya rekonsiliasi antarkelompok yang terpecah-belah selama lebih dari satu dekade. Dunia internasional, termasuk PBB dan negara-negara besar, akan memainkan peran yang penting dalam menentukan arah masa depan Suriah dan stabilitas kawasan Timur Tengah secara keseluruhan.
Referensi
Bachega, Hugo. "End of Assad rule will reshape region's balance of power." BBC. Diakses 9 Desember 2024. https://www.bbc.com/news/articles/c8j99447gj1o.
Usher, Sebastian. "Who are the rebels in Syria?" BBC. Diakses 9 Desember 2024. https://www.bbc.com/news/articles/ce313jn453zo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H