Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fresh Graduate Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta

"Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya," ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ekonomi Sebagai Senjata Revolusi: Visi Kemandirian Koperasi Menurut Tan Malaka (4-Selesai)

5 Desember 2024   13:18 Diperbarui: 5 Desember 2024   13:18 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang ekonomi yang diusulkan oleh Tan Malaka adalah strategi menyeluruh yang mencakup aspek produksi, distribusi, dan konsumsi. Dengan fokus pada pemberdayaan Rakyat dan pemanfaatan koperasi, strategi ini memberikan kerangka kerja untuk menciptakan ekonomi yang mandiri dan berkeadilan.

Beberapa poin utama yang dapat disimpulkan adalah:

  • Ekonomi sebagai Senjata Revolusi: Perang ekonomi adalah bagian dari perjuangan untuk melemahkan Belanda dan memperkuat posisi Rakyat dalam revolusi.
  • Koperasi sebagai Pilar Utama: Koperasi menjadi alat utama untuk membangun ekonomi Rakyat yang tangguh dan kolektif.
  • Partisipasi Rakyat adalah Kunci: Kaum Murba harus menjadi aktor utama dalam perencanaan dan pelaksanaan strategi ekonomi.

Dengan strategi ini, Tan Malaka tidak hanya menawarkan solusi jangka pendek untuk menghadapi dominasi ekonomi Belanda, tetapi juga visi jangka panjang untuk membangun ekonomi nasional yang berdaulat dan mandiri. Perjuangan ekonomi, seperti halnya perjuangan militer, menjadi bagian tak terpisahkan dari revolusi kemerdekaan Indonesia.

3. Koperasi sebagai Senjata Revolusi dan Pembangunan

Koperasi yang diusulkan oleh Tan Malaka tidak hanya menjadi alat untuk melawan dominasi ekonomi Belanda, tetapi juga fondasi untuk membangun ekonomi Rakyat yang mandiri dan berkeadilan. Beberapa poin penting yang dapat disimpulkan adalah:

  • Koperasi Sebagai Pilar Perang Ekonomi: Koperasi menjadi alat strategis untuk melawan ekonomi kapitalis-imperialis dan memperkuat basis ekonomi Rakyat.
  • Peran Sang Gerilya sebagai Pemimpin Ekonomi dan Sosial: Sang Gerilya tidak hanya berperan dalam perang fisik tetapi juga dalam membangun kemandirian ekonomi Rakyat.
  • Peningkatan Solidaritas dan Kemandirian Rakyat: Koperasi mengajarkan nilai-nilai kerja sama, gotong-royong, dan tanggung jawab kolektif.
  • Warisan Berkelanjutan: Koperasi menciptakan sistem ekonomi yang tahan lama, bahkan setelah revolusi selesai.

Dengan mengintegrasikan koperasi ke dalam strategi perjuangan, Tan Malaka memberikan cetak biru untuk menciptakan ekonomi yang mendukung kemerdekaan penuh, baik secara politik maupun ekonomi. Perang ekonomi melawan Belanda menjadi landasan untuk membangun ekonomi nasional yang berdaulat dan mensejahterakan Rakyat.

Selesai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun