Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fresh Graduate Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta

"Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya," ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Cahaya Ilahi: Politik Kenegaraan a la Al-Qur'an Menurut Buya Syafi'i Ma'arif

15 Januari 2025   21:55 Diperbarui: 15 Januari 2025   21:55 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber gambar: MuslimMatters.com)

Al-Qur'an menyebutkan posisi Nabi , pada masa itu, sebagai berikut:

"Sungguh, Allah benar-benar telah memberi karunia kepada orang-orang mukmin ketika (Dia) mengutus di tengah-tengah mereka seorang Rasul (Muhammad) dari kalangan mereka sendiri yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab Suci (Al-Qur'an) dan hikmah. Sesungguhnya mereka sebelum itu benar-benar dalam kesesatan yang nyata." (QS Ali 'Imran: 164).

Posisinya sebagai seorang Rasul Allah tetap tak hilang dan tak berubah saat Nabi Muhammad . wafat pada 632 M.

"(Nabi) Muhammad hanyalah seorang rasul. Sebelumnya telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh, kamu berbalik ke belakang (murtad)? Siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak akan mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (QS Ali 'Imran: 144).

Berbeda dengan Nabi Daud a.s. yang pada saat dirinya menjalankan misi kenabian secara bersamaan juga menjadi seorang Raja, Nabi Muhammad tidak pernah sama sekali menyebutkan dirinya sebagai penguasa apalagi menjadi seorang raja.

"Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan Kami menurunkan bersama mereka kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil. Kami menurunkan besi yang mempunyai kekuatan hebat dan berbagai manfaat bagi manusia agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya walaupun (Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa." (QS Al-Hadid: 25).

Ibnu Taimiyyah kemudian menjelaskan bahwa yang dibutuhkan untuk menjalankan agama yang benar adalah wajib memiliki Buku Petunjuk dan Pedang Penolong. Dalam konteks Pedang Penolong yang disebutkan ini, maka yang dimaksud adalah kekuasaan politik. Kekuasaan politik menjadi esensial dan mutlak bagi agama, tetapi kekuasaan itu bukanlah agama itu sendiri. Dengan kata lain, politik hanyalah alat bagi agama; ia bukanlah suatu bagian dari agama.

Seluruh karier politik Nabi Muhammad . menunjukkan hasil positif dari tesis yang dituliskan sebelumnya. Dengan demikian, pernyataan "Islam adalah agama dan negara" telah mengaburkan sepenuhnya karier kenabian Nabi Muhammad . 

Berkenaan dengan istilah daulah yang bermakna negara, memang terdapat dalam Al-Qur'an, tapi itu bukan bermakna tentang negara, yakni adalah frasa dulah, menurut Abduh. Dulah dalam ayat ini dimaknai sebagai peredaran atau pergantian tangan atas suatu kekayaan, bukan dimaknai negara. 

"... m af'allhu 'al raslih min ahlil-qur fa lillhi wa lir-rasli wa lidzil-qurb wal-yatm wal-maskni wabnis-sabli kai l yakna dlatam bainal-aghniy'i mingkum, wa m tkumur-raslu fa khudzhu wa m nahkum 'an-hu fantah, wattaqullh, innallha syaddul-'iqb..."

Apa saja (harta yang diperoleh tanpa peperangan) yang dianugerahkan Allah kepada Rasul-Nya dari penduduk beberapa negeri adalah untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak yatim, orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan. (Demikian) agar harta itu tidak hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu terimalah. Apa yang dilarangnya bagimu tinggalkanlah. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun