Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan. Itulah memang arti terpelajar itu.

Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Ekofeminisme: Solusi untuk Krisis Lingkungan dan Kesetaraan Gender

22 Desember 2024   19:00 Diperbarui: 20 November 2024   05:36 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lingkungan hidup dan perempuan yang merupakan satu bagian integral. (Sumber foto: Josh Hild via Pexels.com)

Franoise d'Eaubonne (diambil dari Official Website Pribadi)
Franoise d'Eaubonne (diambil dari Official Website Pribadi)

Ekofeminisme mencakup pandangan bahwa cara berpikir patriarkal yang mendominasi masyarakat telah berkontribusi pada kerusakan lingkungan dan penindasan sosial. Dengan demikian, ekofeminisme tidak hanya berfokus pada perlindungan lingkungan, tetapi juga pada pembebasan perempuan dan penanggulangan berbagai bentuk penindasan.

Para ekofeminis berpendapat bahwa penindasan terhadap perempuan sering kali terkait erat dengan eksploitasi dan perusakan alam. Pandangan patriarkal yang mengasosiasikan alam dengan sifat-sifat yang feminin---seperti kelemahan, ketergantungan, dan kekacauan---yang juga berperan dalam memperlakukan alam sebagai sumber daya yang dapat dieksploitasi tanpa batas. Dengan demikian, eksploitasi alam dipandang sebagai manifestasi dari pandangan patriarkal yang lebih luas tentang inferiority dan subordinasi, di mana alam dan perempuan dianggap sebagai pihak yang dapat dikendalikan dan dimanfaatkan.

Ekofeminisme menawarkan tantangan radikal terhadap pemikiran tradisional tentang etika lingkungan dan sosial. Pemikiran ini melibatkan kritik terhadap cara berpikir yang mendominasi, yang sering kali mengabaikan atau meremehkan hubungan antara penindasan sosial dan kerusakan lingkungan. Ekofeminis selalu berusaha untuk menghubungkan isu-isu lingkungan dengan masalah sosial yang lebih luas, seperti diskriminasi dan eksploitasi, serta menyarankan bahwa untuk mencapai keadilan lingkungan, perlu juga menangani ketidakadilan gender dan sosial secara bersamaan.

Meskipun ada konsensus tentang pentingnya menghubungkan feminisme dan lingkungan, istilah "ekofeminisme" dapat mencakup berbagai pandangan dan pendekatan. Beberapa bentuk ekofeminisme mungkin lebih menekankan pada kritik terhadap sistem patriarkal, sedangkan yang lain mungkin lebih berfokus pada praktik-praktik konkret untuk mengatasi kerusakan lingkungan sambil memperjuangkan kesetaraan gender.

Perbedaan ini mencerminkan keragaman dalam teori feminis dan advokasi lingkungan, yang dapat membuat label "ekofeminisme" terasa luas dan terkadang kurang spesifik dalam menggambarkan posisi tertentu.

Pada hakikatnya, ekofeminisme adalah pendekatan yang memadukan analisis feminis dengan advokasi lingkungan, dengan tujuan untuk mengatasi penindasan sosial dan kerusakan lingkungan sebagai bagian dari sistem yang saling terkait. Pemikiran ekofeminisme ini hadir untuk menantang cara berpikir patriarkal yang mendukung eksploitasi dan dominasi, sambil mengusulkan solusi yang lebih holistik untuk mencapai keadilan dan keberlanjutan dalam konteks gender dan lingkungan hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun