Membuat 'identitas' cerpen yang menarik itu penting, lho.
...........................................................................
Pernahkah kalian bercita-cita menjadi seorang penulis? Mungkin sebagian dari kita pernah membayangkannya atau bahkan sudah mencoba menulis.
Pernah memiliki masalah dalam menulis cerpen, baik dalam rangka mengikuti lomba atau untuk menulis di media sosial? Nah, di sinilah mau kuberi saran-saran yang bisa kita semua gunakan sebagai bantuan, patokan, atau panduan dalam membuatnya.
.......................................................................
Hari ini, mari kita membicarakan "membuat identitas cerpen" seperti yang tertera pada judulnya. Ketika kukatakan "membuat identitas cerpen", kita bisa mengartikannya sebagai langkah-langkah bagaimana kita menentukan genre atau tema cerpen kita dan, secara tak langsung, juga menentukan penulis seperti apa kita di mata para pembaca.
Sebagian dari kita mungkin bisa menyederhanakan ini sebagai personal branding (pemberian merek pribadi) khusus penulis-penulis cerpen.
Membuat identitas cerpen menjadi langkah awal untuk menentukan cerpen seperti apa yang kita tulis, baik di media sosial, blog, maupun dalam lomba.
Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk membuat identitas cerpen:
Pertama, cari dan perkuat alasanmu menulis cerpennya. Mengapa kalian menulis cerpen ini? Apakah karena kalian ingin memenangkan lomba menulis cerpen? Apakah karena cerpen kalian berdasarkan kehidupan nyata? Atau, karena kalian percaya menulis cerpen seperti ini dapat memberi hal-hal positif pada para pembaca?
Apapun alasan kalian, pastikan itu merupakan alasan yang benar tak hanya dari segi sosial namun juga sesuai dengan norma yang berlaku. Tentu kalian tak mau membuat tulisan yang viral namun berdampak buruk pada semuanya, bukan?
Singkatnya, cari lalu perkuat dan pastikan alasan menulismu benar dan sesuai dengan norma yang berlaku. Hal ini kita lakukan guna memperkuat semangat menulis dan memastikan isi cerpen tak memberi dampak negatif untuk semuanya.
Kedua, fokuskan tema dan genre tulisan. Dalam lomba cerpen, kita tentu akan membuat cerpennya sesuai dengan tema dan ketentuan lain yang ditentukan panitia lomba. Namun, bagaimana kalau kita menulis sendiri, entah untuk dipasang di medsos atau dijadikan bagian dari buku yang kita tulis?
Di sinilah kita harus memfokuskan tema dan genre apa yang ada dalam cerpen kita, apakah genrenya fantasi? Romansa? Horor? Fiksi Ilmiah? Fiksi Sejarah atau genre lainnya?
Bagaimana dengan temanya? Apakah kita membahas persahabatan? Sejarah suatu peradaban? Kisah cinta masa muda yang berlanjut ke pernikahan? Perang di luar angkasa karena suatu sebab?
Apapun selera menulis kalian, ditunjukkan dengan genre dan tema yang sering kalian tuliskan dalam bentuk cerpen, cobalah untuk membuat temanya lebih luas agar lebih menarik bagi para pembaca.
Sebagai contoh, tema "Perang di luar angkasa" akan lebih menarik jika kita membahasnya dengan tambahan seperti "Perang di luar angkasa atas dasar perluasan daerah". Tema "Cinta di masa sekolah" bisa dikembangkan lagi menjadi "Cinta dua orang anak berkebutuhan khusus di masa sekolah". Kembangkan tema tulisanmu.
Ketiga, tentukan gaya kepenulisanmu dan bagaimana orang akan mengenali tulisanmu. Jika kalian melihat profilku, kalian mungkin akan lebih sering menemukan kisah-kisah yang membahas perang, sejarah, fiksi ilmiah, dan masalah sosial.
Ketika kau menentukan caramu menulis cerpennya, secara tak langsung kau tengah menunjukkan penulis seperti apa dirimu kepada para pembaca. Mungkin kau adalah penulis kisah romansa yang senang melihat cinta dua orang manusia, mungkin saja orang mengenalmu sebagai penulis cerpen yang menyukai hantu dan kengerian, bisa jadi pula kau penulis cerpen yang ulung dalam hal menuliskan kehidupan seorang pedagang sapu.
Nah, bagaimana kita menentukan gaya kepenulisan kita? Kita bisa membuat intro yang menunjukkan tema cerita dalam cerpen kita, kita bisa juga meletakkan akhir tak terduga bagi para pembaca. Mungkin saja cerpen kita bisa selalu menunjukkan realita keras dalam kehidupan atau kita bisa menjalankan cerita cerpen dengan cara monolog atau seluruh cerita penuh dengan dialog. Semuanya tergantung cara kita menyampaikan tulisan.
Keempat, pertahankan konsistensi isi cerpenmu sebaik mungkin. Jika kita menulis cerpen di media sosial, pastikan genre dan tema cerpenmu konsisten atau tetap sama. Ketika kita menulis di blog pribadi dan dari awal berencana untuk selalu membuat cerpen-cerpen dengan tema persahabatan, pastikan kau selalu punya cerpen dengan tema persahabatan secara rutin, baik itu sebulan sekali maupun setiap hari.
Hal ini berguna sebagai 'personal branding' atau unjuk merek pribadi kepada para pembaca. Ketika kita selalu menulis cerpen dengan tema "Perang Kemerdekaan Indonesia" setiap saat di blog pribadi, para pembaca akan mengenal kita sebagai 'penulis cerpen mengenai Perang Kemerdekaan Indonesia'
Demikian, kuharap keempat saran ini dapat membantu kalian menentukan tema dan genre cerpen serta memperkenalkan diri kalian kepada para pembaca. Jika kalian memiliki saran lebih lanjut mengenai "bagaimana memperkenalkan diri kepada para pembaca melalui cerpen serta menentukan tema dan genrenya", silakan ketik di kolom komentar, ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H