Sebagai mahasiswa, keterlibatan dalam pengabdian masyarakat adalah pengalaman yang tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga memberikan wawasan nyata tentang bagaimana teknologi dapat mengatasi tantangan di dunia usaha. Salah satu pengalaman tersebut adalah kolaborasi kami dengan UMKM Roti Atta di Mojokerto, di mana kami membantu merancang dan menerapkan mesin pengembang adonan roti berbasis gas (Proofer Gas).
Mengubah Tantangan Menjadi Peluang
Sebagai mahasiswa teknik, kami melihat langsung bagaimana metode manual yang digunakan UMKM Roti Atta dalam proses fermentasi adonan menghadirkan tantangan besar. Waktu yang diperlukan hingga 5 jam dan hasil yang sering tidak konsisten menjadi hambatan untuk meningkatkan kapasitas produksi. Kami merasa terpanggil untuk mencari solusi melalui teknologi yang sederhana, terjangkau, namun efektif.
Melalui diskusi dan observasi, kami merancang mesin Proofer Gas. Mesin ini mampu mengontrol suhu dan kelembapan dengan presisi, sehingga waktu fermentasi dapat dipangkas menjadi 45 menit hingga 1 jam saja. Hasilnya? Roti yang lebih lembut, konsisten, dan siap memenuhi kebutuhan pasar yang semakin meningkat.
Pelajaran Berharga di Luar Kelas
Proyek ini mengajarkan kami banyak hal yang tidak bisa ditemukan di ruang kuliah. Kami belajar bagaimana memahami kebutuhan masyarakat, merancang solusi teknis yang relevan, dan berkomunikasi secara efektif dengan mitra. Tidak hanya itu, kami juga mendalami pentingnya pengelolaan waktu, kerja tim, dan empati dalam menghadapi masalah-masalah nyata.
Pendampingan kepada UMKM Roti Atta juga menjadi bagian penting dalam proses ini. Kami tidak hanya menyerahkan mesin, tetapi juga memastikan bahwa mitra memahami cara mengoperasikan dan merawatnya. Melihat senyum puas dari pemilik UMKM setelah mesin mulai digunakan adalah momen yang tidak akan terlupakan.
Membangun Masa Depan UMKM Bersama Teknologi
Dari pengalaman ini, kami menyadari bahwa teknologi bukan hanya soal inovasi, tetapi juga soal dampak. Mesin Proofer Gas tidak hanya mempercepat proses produksi, tetapi juga membantu UMKM Roti Atta mengurangi biaya operasional dengan menggunakan LPG sebagai sumber energi. Bahkan, langkah kami membantu mitra mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) turut memperkuat posisi legalitas usaha mereka di pasar.
Bagi kami, pengalaman ini adalah bukti nyata bahwa mahasiswa memiliki peran penting sebagai agen perubahan. Dengan ilmu yang kami pelajari, kami dapat membantu meningkatkan daya saing UMKM di tingkat lokal dan, semoga, tingkat nasional.
KesimpulanÂ