Sebenarnya, penting untuk kita ikut mendukung isu atau gerakan yang berlandaskan perjuangan, kebenaran dan keadilan, tapi sesekali saya pun merasa perlu me-refresh pikiran agar kembali pada kewarasannya. Sesekali tidak ada salahnya meninggalkan beban pikiran yang sebenarnya hanya ada diluar diri kita, diluar jangkauan kita.
Sesekali saya mengajak otak saya untuk berhenti memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak. Kemudian saya lebih banyak memikirkan diri saya sendiri. Memikirkan dan menyibukan diri dengan hal-hal yang positif.
Di luar sana, ada orang yang mencoba less stress dengan tidak main media sosial selama seminggu atau berbulan-bulan. Ada orang yang ingin less stress dengan makan banyak.
Ada juga orang yang ingin less stress dengan pergi liburan, pergi ke luar kota untuk cari suasana baru. Setiap orang punya caranya masing-masing untuk mengurangi  beban pikiran mereka.
Bahkan tidak sedikit orang yang sejak awal hidupnya sudah less stress dari gangguan eksternal. Mereka tidak pernah memikirkan politik sama sekali. Mereka hampir tidak pernah memikirkan isu lingkungan apalagi mengurusi urusan HAM.
Saat pilpres pun mereka tidak peduli siapa yang akan menang. Yang dipikirkannya cuma bagaimana caranya tetap bisa makan enak di tanggal tua, beli kuota internet, bayar cicilan motor, dan bisa traktir friendzone. Sesimpel itu.
Jangankan memikirkan cara mengolah limbah plastik atau bagaimana cara agar es di kutub utara tidak mencair. Memikirkan cara menghindari teman yang nagih hutang saja sudah pusing tujuh keliling.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H