Begitu juga dengan kenangan baik. Kenangan baik tidak semuanya memberi pengaruh yang baik.
Terkadang itu bisa membuat saya terlena dengan mimpi indah yang sekedar mimpi semata.
Kemudian, sebaiknya saya pun mulai melupakan kesedihan yang sudah berlalu. Tak baik bagi saya untuk mendramatisir kesedihan berlarut-larut.
Meski sebagian orang begitu nyaman dengan zona itu. Tetapi saya berusaha keluar darinya.
Kedua, ada hal yang seharusnya saya tanamkan dalam ingatan.
Yakni harapan dan juga kasih sayang.
Harapan harus tetap ditunjukan walaupun peluangnya sangat kecil agar saya bisa tetap berambisi mencapai tujuan-tujuan saya.
Tapi saya harus ingat pula bahwa harapan juga punya batasan. Jika sampai kebablasan, harapan akan berujung kekecewaan.
Ada pun kasih sayang.
Ada kasih sayang yang selama ini saya abaikan. Mereka datang dari kasih sayang yang dirawat sejak saya dalam kandungan. Mereka adalah kasih sayang keluarga.
Kasih sayang mereka terkadang terlewatkan. Seringkali prioritasnya terbalik. Yang tersayang lebih sering ditunjukan kepada pasangan yang bahkan belum terikat pernikahan. Sayang, ya, wajar.