Di lingkungan pertemanan saya hampir semua laki-lakinya merokok. Bahkan keluarga besar saya hampir seluruhnya merokok. Mau laki-laki, mau perempuan, sama saja. Itu menurun dari menek dan kakek saya yang terbiasa hidup dengan rokok. Tak terkecuali ibu saya.
Meski dulu rokok di identikkan dengan kaum laki-laki. Ibu saya dengan cueknya tetap mengepul-ngepulkan asap rokok tiap selesai makan. Tapi untungnya itu dulu. Sekarang beliau sudah tidak merokok lagi.
Saya bersyukur karena di keluarga saya, kebiasaan merokok tidak menjadi warisan lagi. Ayah dan ibu saya akhirnya sudah berhenti merokok. Dan tidak ada satupun dari kakak dan adik yang merokok. Saya bersyukur karena sudah memutus rantai perokok.
Selain itu, untuk bisa menjalani hidup sehat tidak cuma dengan menghindari rokok. Tapi dibarengi juga dengan pola makan yang baik. Nah, itu kebiasaan yang masih sulit saya lakukan.
Saya sering tidak tahan dengan yang namanya junk food dan minuman bersoda. Meski saya seorang ectomorph, yang artinya makanan yang masuk ke tubuh tidak akan mempengaruhi berat badan saya. Akan tetapi tubuh belum tentu kebal dengan asupan makanan yang tidak sehat itu.
Namun atas kesadaran dari diri sendiri. junk food dan minuman bersoda mulai saya kurang-kurangi. Selain karena tidak sehat bagi tubuh, juga tidak sehat bagi kesehatan dompet. Maklum, masalah sobat missqueen tidak pernah jauh-jauh dari kurang duit.
Jadi, apa kita sudah memulai menjalani hidup sehat dengan benar? Tentunya dengan jangan mau jadi perokok pasif ya. Hindari segala bentuk asap rokok yang berbahaya untuk hidup yang lebih terjaga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI