Mohon tunggu...
Daffa Annafi
Daffa Annafi Mohon Tunggu... Lainnya - -.-

-.-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sidoarjo dengan Kebudayaannya

9 Mei 2020   12:32 Diperbarui: 9 Mei 2020   12:29 1678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbeda dengan cara Petik laut di Banyuwangi, Larungan di Blitar atau Labunan di Malang, maka Nyadran di Sidoarjo mempunyai ciri khas tersendiri tentumya. Kegiatan Nyadran dilakukan oleh masyarakat Balongdowo yang mata pencaharian sebagai nelayan kupang, pada siang harinya sangat disibukkan dengan kegiatan persiapan pesta upacara meski puncak acaranya pada tengah malam.

Laki-laki, Perempuan besar kecil semuanya melakukan pekerjaan sesuai tugas masing-masing yang telah diberikan, ada yang menghias perahu, memasang sound system dan sebagainya. Khusus ibu-ibu, hanya menyiapkan makanan yang akan dibawa ke pesta upacara Nyadran di selat Madura ( pantai timur Sidoarjo ) serta menyiapkan sajen . Sajen yang disiapkan disini berupa ayam panggang , nasi dan pisang serta kue dimasukkan dalam tomblok.

Kegiatan persiapan tersebut dilaksanakan sampai sore hari, dilanjutkan kenduri di masing-masing rumah para nelayan kupang. Pada malam hari di sepanjang jalan dan tepian sungai desa Balongdowo, sangatlah ramai dipenuhi masyarakat dan pedagang kaki lima baik dari penduduk setempat maupun diluar Kec. Candi, sehingga kedengaran betapa ramenya yang dibarengi para remaja berjoget diatas perahu. Uniknya meski hujan mengguyur mulai sore hari tidak menjadi penghalang bagi para pengunjung bahkan semakin malam semakin berdesakan untuk menyaksikan pemberangkatan iring-iringan perahu menuju ke pesta Nyadran di laut Selat Madura. Pemberangkatan bergantung pada keadaan air sungai. Sekitar pukul 02.00 WIB. Saat air laut surut, iring-iringan perahu mulai berangkat. Jumlah perahu yang mengikuti Nyadran tahun 1994 sekitar 50 perahu.

3. Kesenian

Kesenian disini yang terkenal adalah kesenian wayang kulit. Dimana jenis wayang kulit yang ada di Sidoarjo sebagian besar adalah wayang kulit gaya Jawa Timuran (gaya Wetanan) dan hanya sebagian kecil gaya Kulonan. Hampir semua kecamatan memiliki dalang wayang kulit Wetanan ini, diantaranya: Tarik, Balongbendo, Krian, Prambon, Porong, Tulangan, Sukodono, Candi, Sidoarjo, Gedangan dan Waru.

Dari segi musik, instrumennya menggunakan gamelan slendro, mirip yang digunakan dalam ludruk. Berbeda halnya dengan gaya Kulonan yang menggunakan gamelan slendro dan sekaligus pelog. Namun kemudian wayang gaya Wetanan juga menggunakan gamelan pelog, terutama untuk mengiringi adegan-adegan tertentu.

Semoga Bermanfaat :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun