Mohon tunggu...
Daffa Akmal
Daffa Akmal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Jakarta

Tuhan telah memuliakanmu dengan akalmu maka jangan engkau hinakan dirimu dengan perbuatanmu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kemerdekaan, Pengorbanan, dan Perjuangan: Merdeka dalam Pemikiran dan Perbuatan

23 Agustus 2022   01:43 Diperbarui: 25 Agustus 2022   12:40 2061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makna Kemerdekaan Untuk Bangsa Indonesia 

Oleh : Mochamad Daffa Akmal

Negara Republik Indonesia kini sudah memasuki usia yang ke 77 tahun kemerdekaannya.  Kemarin tepat pada tanggal Rabu, 17 Agustus 2022 kita baru saja memperingati dan merayakan hari kemerdekaan karena sebagai rasa syukur, rasa nasionalisme, dan bentuk penghargaan kepada para pejuang-pejuang yang telah rela mengorbankan seluruh jiwa dan raganya untuk Indonesia demi mengibarkan bendera Merah Putih sebagai tanda merdeka dari penjajahan. Tujuan itu semua agar negara Indonesia bebas dari belenggu penjajahan yang amat sadis dilakukan oleh penjajah-penjajah luar kepada rakyat Indonesia.

Melawan penjajah dan memperoleh kemerdekaan bukanlah hal yang mudah ketika dilakukan oleh seluruh rakyat Indonesia. Memperoleh kemerdekaan membutuhkan pengorbanan dan perjuangan, baik dalam hal pemikiran, jasmani, dan rohani serta membutuhkan waktu demi merencanakan strategi serta mengimplementasikan pada usaha-usaha rakyat Indonesia. Pada akhirnya melalui pengorbanan dan perjuangan, baik itu terkait waktu yang dihabiskan, akal yang digunakan semaksimal mungkin dalam menentukan strategi dan metode untuk mencapai kemerdekaan, ruhani yang digunakan sebagai doa kepada Tuhan guna bisa memenangkan dan merebut dari penjajah akan negara ini, serta jasmani yang digunakan untuk perang atau jihad melawan penjajah yang dipelopori oleh para kiai, tokoh-tokoh, serta para rakyat Indonesia guna mendapatkan kemerdekaan.

Negara Indonesia saat itu berhadapan dengan musuh atau penjajah, seperti Belanda dan Jepang misalnya yang mereka lakukan selama berabad-abad lamanya. Namun, itu semua bisa dimenangkan oleh rakyat Indonesia, sebab rasa persatuan yang kuat.  Dengan demikian, tatkala sudah berhasil direbut oleh rakyat Indonesia dari para penjajah melalui proses yang sangat panjang akhirnya Negara Republik Indonesia diakui di mata dunia.

Pembacaan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia pertama kali digaungkan oleh Ir. Soekarno sebagai Presiden pertama sebagai bentuk pernyataan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah merdeka. Sejarah mencatat bahwasannya pada tanggal 17 Agustus 1945 jam 10.00 WIB, Indonesia mengumandangkan Proklamasi Kemerdekaannya ke seluruh dunia.

Keberhasilan Indonesia mengumumkan kemerdekaannya itu memerlukan implementasi dan perencanaan. Keduanya tersebut saling terintegritas satu sama lain. Kemerdekaan dimulai dari sebuah rencana dan diaktualisasikan dalam bentuk tindakan agar kemerdekaan itu benar dicapai. Pemimpin dan rakyat saling berkontribusi membuat perencanaan yang matang, baik itu dimulai dari menentukan hari kemerdekaan, lagu kemerdekaan, bendera Indonesia, membuat naskah UUD 1945, membuat naskah proklamasi, dan membuat lambang garuda sebagai simbol, serta dan lain sebagainya terkait dengan perencanaan yang mendukung kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian, rencana yang sudah dibuat diimplementasikan dalam usaha-usaha rakyat Indonesia sehingga berhasilah kemerdekaan itu dicapai oleh bangsa Indonesia.

Makna kemerdekaan itu berintegritas pada aspek pengorbanan dan perjuangan. Sikap rakyat Indonesia untuk menempuh capaian kemerdekaan harus menanamkan sikap religius, cinta tanah air, kerja sama, gigih, dan peduli pada kepribadiannya masing-masing dengan semangat nasionalisme yang membara demi mencapai kemerdekaan yang sebenar-benarnya. Kita semua tahu bahwa perjuangan menjadi bangsa yang merdeka bukan hal yang mudah. Kita menikmati kemerdekaan saat ini adalah berkat dari pengorbanan dan perjuangan dari para pahlawan.

Merdeka adalah kata kunci kebebasan. Makna kebebasan memiliki penafisran bebas mengatur, menjaga, mengembangkan, dan memajukan negara Indonesia sesuai dengan cita-cita nasional. Maka kita sebagai regenerasi bangsa Indonesia dalam meneruskan estafet perjuangan para pahlawan-pahlawan terdahulu harus berkontribusi pada negara ini sesuai porsi kemampuan masing-masing agar saling mewarnai di antara keberagaman yang meliputi berbagai aspek. Teringat dengan ungkapan Presiden Soekarno, yaitu "jangan sekali-kali melupakan sejarah." Kenapa demikian? karena sejarah sebagai tanda pengingat kita di mana dahulu rakyat Indonesia bersatu walaupun banyak perbedaan untuk melawan penjajah.

Beragamnya sumber daya manusia di negara Indonesia yang Allah ciptakan ini untuk saling mengenal satu sama lain pada keragamannya sebagai ciri-ciri multikulturalisme. Pada hakikatnya multikulturalisme sangatlah indah bagaikan pelangi tetap memberikan keindahan ketika kita menyikapi dengan kesadaran akan ciptaan Allah SWT agar saling melengkapi sesama makhluk-Nya.

Solusi yang terbaik dalam menyikapinya adalah toleransi dan menerapkan karakter yang baik. Toleransi dan karakter yang adalah suatu perilaku dalam menyikapi persoalan pada macam keberagaman manusia agar menciptakan kedamaian dalam kehidupan. Di samping itu, manusia juga harus saling tolong-menolong kepada sesama, sebab manusia adalah makhluk hidup sosial yang membutuhkan pertolongan. Dengan demikian, manusia harus memiliki tingkah laku cerdas, baik itu kecerdasan dari aspek spiritual maupun kecerdasan dari aspek intelektual sehingga menampilkan tingkah laku cerdas dalam berinteraksi sosial yang baik.

Kecerdasan dalam menampilkan tingkah laku untuk negara ini sangat dibutuhkan karena regenerasi bangsa Indonesia sebagai penerus para pejuang yang kini hidup di era globalisasi. Zaman era globalisasi pada kecanggihan teknologi ini sangat berat tantangannya karena dihadapkan dengan ancaman-ancaman yang datangnya dari luar. Memang penjajah sudah tak ada, tetapi musuh pada era ini sangat abstrak sekali ketika kita memahami secara filosofis. Ancaman dari musuh itu dalam bentuk membunuh pemikiran sehingga nanti lahir perbuatan pada kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik pada karakter bangsa Indonesia. Dengan demikian, nilai-nilai pancasila ini dapat diruntuhkan pada ancaman tersebut.

Solusi yang bisa dihadirkan adalah bersatu untuk kemerdekaan. Bersatu dalam pemikiran, yakni memahami pemikiran secara komprehensif agar tidak terjadi pecah belah bangsa Indonesia, yaitu dengan berpikir untuk memajukan bangsa Indonesia melalui belajar di lembaga pendidikan, berpikir membantu sesama bangsa Indonesia yang kesusahan yang meliputi berbagai aspek, dan berpikir dalam merawat alam Indonesia agar dapat menjadi faktor pendukung, baik itu aspek pada manfaat sumber daya alam kepada sumber daya manusia dan sumber daya manusia kepada sesama sumber daya manusia sehingga dapat menjadi pendukung faktor keberhasilan dalam kemerdekaan secara pemikiran. Sedangkan perbuatan korelasi dengan pemikiran yang dibuatnya sehingga lahirlah implementasi dalam bentuk apapun terkait dengan mendukung kemerdekaan.

Cinta tanah air merupakan sebagian dari iman karena terkait dengan bagaimana kita mengelola SDM dan SDA dengan baik sehingga tercermin pada nilai ketuhanan yang ada pada  pancasila dan menjadi identitas agama dan negara dalam taat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Adapun makna kemerdekaan untuk Indonesia menurut interpretasi saya, seperti kebebasan, kedaulatan, edukasi, sumber hukum, kekuatan, martabat bangsa, satu rasa, toleransi, dan nasionalisme.

Dengan demikian, kesimpulan yang dapat diambil, yaitu dengan bersatunya pemikiran (perencanaan) dan perbuatan (implementasi) sebagai tanda pengorbanan dan perjuangan untuk mencapai kemerdekaan. Negara yang baik adalah negara yang senantiasa lebih baik di hari kemarin serta negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun