Mohon tunggu...
Muhammad Daffa Abinaya Putra
Muhammad Daffa Abinaya Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

penulis paruh waktu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Studi Kadus Utama Pemanfaatan Suku Banjar di Kalimantan Selatan

11 Desember 2022   20:51 Diperbarui: 11 Desember 2022   20:57 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lahan Basah adalah fenomena dimana tanah atau lahan digenangi dengan air. Lahan basah memiliki berbagai jenis nya seperti lahan basah gambut, lahan basah rawa, sungai, danau, dan sebagainya. Lahan basah memiliki banyak sekali   fungsi bagi alam, seperti sebagai persedian air bersih, pertanian, tempat hidupnya ikan-ikan dan mahluk hidup air lainnya, serta sebagai penyeimbang ekosistem alam. Tidak hanya itu, pemanfaatan lahan basah tidak jarang sudah dijadikan sebagai ekonomi local. Pada beberapa jenis lahan basah seperti gambut, proses terbentuknya memerlukan puluhan ribu tahun,melalui proses penumpukkan bahan organic. Lahan basah tipe gambut ini memiliki fungsi yang sangat vital bagi alam yakni menjaga perubahan iklim, mengurangi dampak benca banjir, serta kemarau. Dengan banyaknya manfaat lahan basah maka lahan basah dianggap sangat penting keberadaannya dalam ekosistem alam. Oleh karena keberadaannya yang sangat penting maka pemanfaatan lahan basah sangat mempengaruhi lingkungannya, baik dari segi sosial, budaya hingga ekonomi. Sejak diciptakannya manusia, manusia terus melakukan perkembangan. Dimulai dari para nenek moyang yang mendirikan pemukiman di lahan basah hingga pemanfaatan lahan basah menjadi ekonomi local masyarakat sekitar seperti sekarang. Manusia telah banyak bergantung pada lahan basah sejak dulu. Indonesia sebagai negara berkepulauan yang memiliki banyak lahan basah berdasarkan letak geografisnya. Keadaan lingkungan Indonesia yang didominasi lahan basah memberikan banyak dampak pada kehidupan masyarakatnya. Hal ini disebabkan, manusia yang terus melakukan abadtasi dengan lingkungannya. Bentuk adaptasi ini mempengaruhi struktur atau tatanan dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat yang tinggal di wilayah kawasan lahan basah. Salah satu pulau di Indonesia yang memiliki banyak lahan basah yakni pulau Kalimantan. Pulau Kalimantan merupakan pulau dengan luas 743.330 km2, dengan lahan basah yang mendominasi yakni lahan basah gambut. Bukti bahwa masyarakat yang bermukim di wilayah lahan basah mengalami adaptasi dengan lingkungannya yakni jenis-jenis rumah adat suku-suku di Kalimantan dibuat dengan tinggi. Menurut dari data INCS provinsi Kalimantan Selatan memiliki luas wilayah 3,9 juta hektar dengan 1,8 juta hektar hutan dan 0,1 hektar merupakan lahan gambut.

Suku Banjar atau biasa disebut dengan urang Banjar merupakan suku yang menempati wilayah Kalimantan Selatan yang juga menyebar sebagian ke Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Suku Banjar juga termasuk salah satu suku terbesar di Indonesia. Oleh karena itu ada banyak kesenian, ritual, serta permainan khas urang Banjar yang di adaptasikan dari lingkungan lahan basah yang mana merupakan tempat suku Banjar ini bermukim. Kebudayaan urang Banjar memiliki krakteristik yang identik dengan nilai-nilai tauhid dan emosional yang berkaitan dengan moral sosial dikehidupan budaya Banjar. Kebudayaan urang banjar yang memiliki nilai-nilai moral ini juga merupakan hasil dari campur tangan lingkungan tempat masyarakat Banjar tumbuh.

Dalam pradigma sosial lingkungan lahan basah terdapat 11 studi utama untuk meninjau bagaimana lingkungan lahan basa dapat mempengaruhi nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat yang tinggal disekitarnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun