Mohon tunggu...
M Daffa Rafiecena
M Daffa Rafiecena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Memberi inspirasi bukan sensasi

Lahir di Jakarta, traveler, culinary and movies lover, Mahasiswa Hukum, Sedang menata masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keraton Bodong Side?

22 Januari 2020   20:11 Diperbarui: 24 Januari 2020   19:59 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerajaan tersebut bernama Kerajaan Tahta Suci dipimpin oleh Lia Eden mengaku sebagai Rasul Kerajaan Surga karena mendapat wahyu dari Jibril dan Mesias sebelum terjadinya kiamat, bahkan beliau mengaku reinkarnasi bunda Maria yang dapat dipercaya auto masuk surga dari monas.

Masyaallah amit-amit jabang bayi...

Bodong side bukan hanya berbentuk kerajaan berdasarkan imajinasi, melainkan hanya menyebarkan ajaran sesatnya hingga investasi bodong sekalipun.

Contohnya selebritis seperti aktor Adi Bing Selamet, dan penyanyi Reza Artamevia sempat terjerumus dengan guru spiritualnya masing-masing, ajaran sesat padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi konon katanya dapat menggandakan uang dari berbagai negara, dan masalah paling klasik namun tak kunjung reda sampai ke akarnya, kasus investasi bodong terutama kasus Qnet yang sudah bertahan 15 tahun lebih belum terungkap dengan modus para agen memamerkan harta sebenarnya bukan miliknya membuat calon korban yang gila harta mudah terbujuk, akhirnya tercyduk juga.

Netizen lebih julid
Saya akui kalau kasus keraton bodong side hanya sebagai pengalihan isu sementara, namun justru anggapan tersebut bisa salah.

Netizen sekitar membuat isu tersebut saat kasus dan gosip dialami ekonomi dan birokrasi kita sedang hangat-hangatnya, walhasil langsung menjadi trending topic sampai diberitakan pada media massa dan membuat polisi dan pemerintah daerah langsung bertindak, walau terlihat ada sisi positifnya untuk mencegah terjadinya korban lagi.

Netijen warga +62 sekarang lebih julid dalam peristiwa manapun, bahkan lambe turah yang sudah dapat endorsan dimana-mana saja sudah kalah.

Gosip dan hoax (bisa saja) sebagai fakta yang tertunda.

Semoga artikel ini dapat membuat kita intropeksi diri, dan jangan ragu untuk kita bekerja keras bila mau mengubah Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun