Mohon tunggu...
M Daffa Rafiecena
M Daffa Rafiecena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Memberi inspirasi bukan sensasi

Lahir di Jakarta, traveler, culinary and movies lover, Mahasiswa Hukum, Sedang menata masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Energi Terbaru pada Krisis Energi

5 Agustus 2019   21:22 Diperbarui: 8 Agustus 2019   10:24 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Listrik memang sudah menjadi kebutuhan paling vital diseluruh dunia untuk kehidupan sehari-hari, negara mana saja sih yang tidak mau terjadinya pemadaman yang lama, namun pada hari Minggu (4/8/2019) wilayah Jabodetabek, dan sebagian yang ada di Jawa Barat mengalami lumpuh akibat blackout alias pemadaman listrik secara serentak yang saya rasakan dimana tak ada listrik, bahkan sinyal yang juga paling vital pun tak ada. 

Bahkan saya dengar dari radio bahwa lalu lintas di Jakarta mengalami gangguan akibat tak ada lampu penerangan dan pemadaman juga terjadi pada transportasi KRL dan MRT yang juga butuh listrik penumpang yang naik mendadak panik akibat pemadaman yang tak terduga dan calon hendak menaikinya pun terdampar.

 Mengenai sinyal  yang juga terkena disebabkan menara BTS tidak mendapat aliran listrik sekalipun, menurut saya ini adalah gejala mati lampu yang terlama yang saya alami dari jam 12 siang hingga 9 malam, kemudian mati lagi pada jam 1:30 pagi sampai 4 subuh.

Memang diketahui masalah blackout karena pada masalah pada PLTU di Suralaya dan PLTG di Cilegon, namun dari sudut pandang lingkungan di Indonesia masih membutuhkan sumber energi yang belum terbaharukan alias fosil bahkan lebih pun yang menyebabkan polusi dalam jangka besar.

 Mobil listrik pun yang sedang digandrungi hampir seluruh dunia karena bebas polusi pun dapat menyumbang polusi juga dari plt yang bekerja keras, film dokumenter sexy killer pun membahas keserakahan penguasa negara dan tambang disesbabkan pula keserakahan masyarakat yang mampu.

 Bisa jadi blackout terjadi karena pasokan fosil yang terus berkurang  dibanding jumlah kebutuhan yang besar bukan tidak mungkin Indonesia akan mengalami krisis energi berkepanjangan beberapa yang akan datang tapi entalah ini akibat jika tidak menemukan alternatif lain saat negara lain mengembangkannya Indonesia pun tertinggal maka dibutuhkan alternatif secepatnya dalam antisipasi polusi dan kebutuhan yang semakin besar.

Tenaga Angin 

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/16/090100826/melihat-pltb-sidrap-pembangkit-tenaga-angin-pertama-di-indonesia
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/16/090100826/melihat-pltb-sidrap-pembangkit-tenaga-angin-pertama-di-indonesia
Energi angin merupakan energi yang tak terbatas bahkan Indonesia memiliki potensi angin yang besar karena terletak pada garis pantai yang panjang maka tak ada salahnya untuk mengumpulkan angin dengan kincir angin dalam gerakan mekanik dalam menghasilkan listrik melalui turbin angin, selain minim efek rumah kaca juga hanya membutuhkan lapangan saja dalam membuat kincir pembangkit dan listrik yang dihasilkan pun lebih besar, potensi inilah yang membuat PLTB (Pembangkit Tenaga Listrik Bayu) di Indonesia harus dikembangkan di Indonesia.

Tenaga Surya

https://money.kompas.com/read/2019/07/18/195000226/sasar-pasar-domestik-panel-surya-berbobot-ringan-hadir-di-indonesia
https://money.kompas.com/read/2019/07/18/195000226/sasar-pasar-domestik-panel-surya-berbobot-ringan-hadir-di-indonesia
Energi dari matahari pun juga tak terbatas Indonesia terletak pada daerah iklim tropis yang panas tak ada salahnya pula kalau energi surya dijadikan energi alternatif yang tengah dikembangkan pada negara maju, bisa juga energi tersebut menjadi alternatif dirumah karena dapat menyimpan energi dari radiasi matahari yang dipantulkan melalui photovolatic untuk menyerap energi tersebut, namun ada kendala jika terjadi cuaca basah seperti hujan dan salju tapi tak masalah asalkan rumah tersebut memiliki dua sistem sumber energi yaitu dari plt dan dari penyimpanan energi matahari itu sendiri.

Tenaga Panas Bumi

Indonesia memiliki gunung berapi terbanyak didunia maka tak jarang pula terjadi erupsi, justru potensi inilah untuk dijadikan sebagai energi terbaharukan, untuk mendapatkan energi tersebut dari pengeboran tanah untuk mendapatkan uap sebagai penggerak turbin menuju generator, energi tersebut minim karbondioksida lebih rendah daripada dari batu bara, saat ini pemerintah sedang mengembangkan namun perlu diperhatikan juga dampak eksploitasi hutan yang memiliki energi panas bumi karena penebangan secara besar-besaran.

Tenaga Gelombang 

Indonesia merupakan negara kepulauan tak ada salah juga kalau memanfaatkan ombak sebagai alternatif untuk pinggiran selain biaya pembangunan murah, gelombang enegi pun dapat diperkirakan.

Tenaga Nuklir

Energi yang dihasilkan dari oleh reaktor nuklir jumlah satu atau lebih dianggap tidak mencemari udara dan mengurangi jumlah fosil yang terbatas namun diperhatikan biaya pembangunannya dan dampak lingkungan karena Indonesia memiliki gunung berapi terbanyak dan jika terjadi gempa berdampak radiasi yang sangat besar.

Tenaga Sampah 

Indonesia saat memliki jatah sampah yang besar baik didarat maupun dilautan, bahkan Indonesia juga kedapatan sampah dari luar negeri yang berdampak pada kesehatan lingkungan sekitar, namun di Surabaya sedang dibangun PLTSa untuk menanggulangi masalah sampah dan kebutuhan energi di Indonesia, kalau sampah bertumpuk kenapa tidak jadikan alternatif saja jika yang lain terdapat kendala? Karena kebutuhan konsumsi Indonesia lebih tinggi sehingga sampah meningkat bisa juga dijadikan bahan bakar industri dan pengganti fosil yang semakin terbatas.

Demikianlah beberapa energi alternatif yang saya sebutkan secara singkat, namun karena adanya kendala-kendala dibutuhkan sinkronisasi untuk menutupi kelemahan tersebut tidak bisa menambah secara skala besar untuk mengganti energi lama paling tidak masyarakat yang harus cerdas dalam mengonsumsi agar tidak berakibat krisis energi disebabkan bahan bakar yang menimbulkan polutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun