Listrik memang sudah menjadi kebutuhan paling vital diseluruh dunia untuk kehidupan sehari-hari, negara mana saja sih yang tidak mau terjadinya pemadaman yang lama, namun pada hari Minggu (4/8/2019) wilayah Jabodetabek, dan sebagian yang ada di Jawa Barat mengalami lumpuh akibat blackout alias pemadaman listrik secara serentak yang saya rasakan dimana tak ada listrik, bahkan sinyal yang juga paling vital pun tak ada.Â
Bahkan saya dengar dari radio bahwa lalu lintas di Jakarta mengalami gangguan akibat tak ada lampu penerangan dan pemadaman juga terjadi pada transportasi KRL dan MRT yang juga butuh listrik penumpang yang naik mendadak panik akibat pemadaman yang tak terduga dan calon hendak menaikinya pun terdampar.
 Mengenai sinyal  yang juga terkena disebabkan menara BTS tidak mendapat aliran listrik sekalipun, menurut saya ini adalah gejala mati lampu yang terlama yang saya alami dari jam 12 siang hingga 9 malam, kemudian mati lagi pada jam 1:30 pagi sampai 4 subuh.
Memang diketahui masalah blackout karena pada masalah pada PLTU di Suralaya dan PLTG di Cilegon, namun dari sudut pandang lingkungan di Indonesia masih membutuhkan sumber energi yang belum terbaharukan alias fosil bahkan lebih pun yang menyebabkan polusi dalam jangka besar.
 Mobil listrik pun yang sedang digandrungi hampir seluruh dunia karena bebas polusi pun dapat menyumbang polusi juga dari plt yang bekerja keras, film dokumenter sexy killer pun membahas keserakahan penguasa negara dan tambang disesbabkan pula keserakahan masyarakat yang mampu.
 Bisa jadi blackout terjadi karena pasokan fosil yang terus berkurang  dibanding jumlah kebutuhan yang besar bukan tidak mungkin Indonesia akan mengalami krisis energi berkepanjangan beberapa yang akan datang tapi entalah ini akibat jika tidak menemukan alternatif lain saat negara lain mengembangkannya Indonesia pun tertinggal maka dibutuhkan alternatif secepatnya dalam antisipasi polusi dan kebutuhan yang semakin besar.
Tenaga AnginÂ
Tenaga Surya
Tenaga Panas Bumi