Mohon tunggu...
Daffa Nur Hikmah
Daffa Nur Hikmah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Fotografer

Saya merupakan fotografer yang memiliki hasrat mendalam dalam dunia Fotografi dan Penulisan. dalam perjalanan hidup saya, tidak hanya berkembang sebagai seniman visual, tetapi juga sebagai individu yang terhubung dengan nilai-nilai spiritualitas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Banyak Tantangan Dakwah di Pulau Banyak

30 September 2024   01:35 Diperbarui: 2 Oktober 2024   11:36 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Daffa Nur Hikmah

Aceh merupakan penduduknya mayoritas menganut Agama Islam, Provinsi Aceh merupakan daerah yang terletak di Ujung Pulau Sumatera dan memiliki peraturan otonomi khusus dimana memiliki keistimewaan penyelenggaran keagamaan dalam bentuk Syariat Islam bagi pemeluk di Aceh. Selain itu, Islam menjadi kebudayaan yang begitu besar sehingga Aceh memiliki julukan Serambi Mekah.

Ustadz Sharafudin yang merupakan Lulusan STID Mohammad Natsir tahun 2019, ia adalah Da'i pedalaman yang ditugaskan untuk berdakwah di Pulau Banyak, Aceh. Ustadz Sharafudin mengabdikan diri di pulau banyak selama lima tahun hingga ia menikah disana. Ia memiliki sifat yang tabah dan ramah dalam menjalani kehidupan selama berdakwah.

Banyak sekali tantangan yang ia hadapi selama berdakwah di Pulau Banyak sejak awal ia diberangkatkan menuju Pulau Banyak. Ketika itu ia dihadapkan dengan kondisi perairan yang cukup ekstrim menggunakan kapal boat kayu selama empat belas jam. Dengan kondisi tersebut jika air mulai pasang ia tidak bisa melanjutkan perjalanan, sehingga ia harus bersabar untuk menuju Pulau Banyak.

Ketika ia sampai di pulau banyak, ia mulai berdakwah dari Pulau ke Pulau diawali Pulau Teluk Nibung. Menurut Ustadz Sharafudin Pulau tersebut memiliki kisah menarik, masyarakat pulau tersebut sebagian besar merupakan mualaf dari nias. 

Dalam sebuah percakapan Ustadz Sharafudin dengan masyarakat setempat."Ustadz, sebaiknya tidak perlu mengajarkam kami lagi" Ujar Masyarakat. Kemudian Ustadz menanyakan alasannya. Kemudian masyarakat tersebut menjawab alasanya"Karena kami sibuk berkebun, sebaiknya ajarkan anak anak kami saja" Ujar Masyarakat.

Di awal pengabdiannya tersebut hati Ustadz Shafarudin merasa terbatas dalam ruang lingkup berdakwah. Kemudian ia menguatkan hatinnya untuk  tetap menjalani dakwah di Pulau Teluk Nibung. Seiring berjalannya waktu ia berdakwah, lambat laun ia merasakan makna dan hikmah dari perjalanannya berdakwah selama di Pulau Banyak.

Keberhasilan ia berdakwah di Pulau Banyak adalah mampu mengirimkan delapan anak untuk berkuliah di STID Mohammad Natsir yang harapannya bisa berdakwah Kembali di kampung halamannya. Sungguh harapan yang mulia dari Ustadz Sharafudin.

Diakhir ia bercerita ia berpesan untuk generasi muda agar tetap semangat dalam berdakwah, memanfaatkan teknologi untuk berdakwah. "Semoga Allah Menjaga Kita Semua" Ujar Ustadz Sharafudin dipenutup pesannya. Perjalanan dakwah Ustadz Sharafudin yang begitu mulia mengingat tantangan beliau yang luar biasa menjadi amal jariyah hingga akhir masa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun