Pada tahun 1960 ia menemukan konsep lingkaran kualitas. Lingkaran kualitas adalah sekelompok orang yang berkumpul secara sukarela untuk meningkatkan kinerja organisasi. Alternatifnya, mereka adalah "kelompok formal yang dilatih oleh pakar faktor manusia dan keterampilan untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, menganalisis, dan menghasilkan solusi.
Kita dapat memahami konsep dan pengaruh W. Edwards Deming terhadap cara berpikir tentang pengendalian kualitas di Prefektur Ishikawa.Lingkaran kualitas pertama kali dijelaskan oleh Deming pada tahun 1950an, dan konsep ini diperluas oleh Ishikawa.
Ishikawa juga mengembangkan sebuah konsep "pelanggan internal" yang mana hal ini merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa karyawan pun merupakan pelanggan internal, maka dalam konsep ini merupakan suatu penekanan bahwa karyawan pun sangat penting bagi suatu perusahaan. Â Dilansir oleh Lifeqisystem.com
- Doagram Fishbone
Sumber: Linkedin.com
Diagram tulang ikan (juga dikenal sebagai diagram Ishikawa atau diagram sebab-akibat) dikembangkan dan dibuat oleh Ishikawa. Pada awalnya digunakan untuk menganalisis akar penyebab masalah dalam pengendalian kualitas.
Disebut diagram tulang ikan karena bentuknya yang menyerupai tulang ikan. Kepala mewakili "masalah" dan tulang menunjukkan berbagai penyebab. Ini dianggap sebagai salah satu dari tujuh ukuran pengendalian kualitas.
Ada suatu contoh yang dapat memperlihatkan bahwa diagram tulang ikan dapat dioptimalkan dalam QI layanan kesehatan saat ini.salah satu contohnya ialah penerapan fishbone pada tim QI di East London Hospital.
Tim QI di East London Hospital Foundation Trust menjelaskan hal ini: "Efek" adalah masalah yang ditangani, misalnya "latensi". Atau waktu tunggu Alat ini membantu mengidentifikasi akar permasalahan dan menentukan area yang paling bermanfaat untuk penyelidikan lebih lanjut. Ini akan membantu Anda memahami masalahnya lebih dalam.
Berkolaborasi bagaikan kita berada dalam bentuk diagram dengan rekan kerja memberi setiap orang wawasan tentang masalah dan kemungkinan solusinya.Pemangku kepentingan mendapat manfaat dari kontribusi bersama, sehingga menghasilkan pemahaman bersama mengenai topik tersebut.
Penggunaan diagram ini untuk "membantu tim fokus pada esensi masalah, daripada sejarah masalah atau beragam kepentingan anggota tim.
Kaoru Ishikawa memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan proses dan pengendalian kualitas dengan diagram tulang ikannya. Diagram ini masih digunakan di seluruh dunia saat ini untuk memahami penyebab kesenjangan kualitas dan bagaimana kesenjangan tersebut mempengaruhi fungsi organisasi.