“Awal terbentuknya Mall Rongsok itu idenya sudah ada sejak tahun 1998, karena dulu saya emang hobi nongkrong di tempat rongsok. Jadi dulu saya mencari barang bekas karena saya ada kemampuan ngoprek, maka barang bekas itu saya perbaiki kemudian barulah saya jual. Uang hasil itu saya pakai untuk jajan atau makan di mall lumayan bisa sampai 100 ribuan, dan itu sering kali saya lakukan. Suatu hari saya terbesit ketika saya jajan di mall, kenapa saya tidak buat mall tapi yang dijual adalah barang bekas atau rongsok yang masih bisa digunakan, dari situlah saya berniat membuat mall rongsok yang awalnya bernama Agi elektronik.” Pungkas Nurcholis
Nurcholis saat ini sudah memiliki 20 pegawai yang bertugas menjadi tukang las, tukang servis elektronik, tukang kayu, dan beberapa bertugas melayani konsumen dan menjadi pengemudi. Untuk keperluan financial dan promosi dipegang oleh Nurcholis dan istri.
Berkat usaha uniknya ini Nurcholis sudah muncul di beberapa media berita bahkan beliau pernah di undang dalam acara talk show “Hitam Putih” yang dipandu oleh Dedy Corbuzier saat itu. Usaha yang dilakukannya cukup unik dan berdampak baik untuk lingkungan sekitar, karena menampung barang bekas dari berbagai elemen masyarakat hingga bahkan instansi dan perusahaan lalu didaur ulang atau dimanfaatkan kembali agar barang bekas tersebut menjadi berguna lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H