Di Kafila IIS, ada tiga aspek utama yang menjadi tolak ukur, yakni Al-Quran, Akademik, dan Bahasa Asing (sebagaimana judul artikel ini). Setiap santri diwajibkan untuk menghafal 10 juz ketika SMP dan 10 juz lagi ketika SMA. Kedengarannya mamang susah, ya. Ketika saya masih santri baru pun, saya malah berpikiran mustahil. Tapi tenang, ketika kamu masuk Kafila, kamu akan terbiasa. Menghafal Quran itu ternyata mudah bagi orang-orang yang Allah pilih.
Di Kafila ada musyrif (guru) Al-Quran yang setia mendampingimu tiga kali sehari menghafal dan mengulang hafalan Al-Quran (murojaah). Mereka semua, tentu saja, hafiz 30 juz dan berlatar belakang diniyahyang baik dan kompeten.
Di bidang akademik, kamu akan mempelajari mapel yang dipelajari teman-temanmu di sekolah umum, seperti MIPA, Kebahasaan, Sosial, dsb. Tentu saja, ilmu agama (karena pesantren) ditambah porsinya. Kamu yang background-nya SDIT pasti kenal dengan Fiqh, Hadits, Aqidah, dll. Ilmu-ilmu itu akan kamu pelajari lagi lebih mendalam di Kafila IIS. Tenaga-tenaga pengajarnya juga cukup kompeten di bidangnya, Masya Allah.
Bahasa Arab dan Inggris adalah dua bahasa resmi sehari-hari di pesantren. Dua bahasa asing tersebut terumpun dalam bidang keasramaan. Di bidang keasramaan juga, kamu dituntut untukmandiri. Dan justru keunggulan pesantren memang terletak di situ. Kafila IIS tidak menyediakan jasa laundry sehingga kamu harus pandai mencuci dan menyetrika baju-bajumu sendiri. Seperti anak-anak diboarding school lain, kamu pun harus mengurusi barang-barang pribadimu sendiri. Ada juga piket kebersihan yang diadakan setiap sore. Pokoknya, nggak rugi deh, toh manfaatnya akan kamu sendiri yang rasakan, terutama ketika kamu sudah dewasa nanti. Kamu tidak bergantung lagi pada orangtua, alias tidak menyusahkan lebih banyak,kan orangtua sudah membesarkan kita sejak kecil… masa harus terusmenjaga kita hingga besar?
Kegiatan Sehari-hari
Agar lebih mudah, saya buatkan tabel, ya? Ini adalah kegiatan secara umum di Kafila IIS.
WaktuKegiatanKeterangan03.30 – 06.00Bangun tidur, shalat malam, shalat Subuh, Tahfidzul Quran sesi ITahfidz Subuh: wajib setoran 1 halaman baru06.00 – 07.00Persiapan sekolah dan beres-beres kamar
07.00 – 07.30Kegiatan bahasa pagiKosakata, nasehat, games interaktif, dsb07.30 – 14.00Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), diselingi istirahat 15 menit, shalat Zuhur, dan makan siangKBM seperti sekolah-sekolah Islam pada umumnya, ada pelajaran umum dan agama14.00 – 15.30Kegiatan pribadiTidur siang, mencuci atau menyeterika pakaian, belajar, dll15.30 – 16.30Shalat Ashar, pembacaan hadits Nabi, dan kegiatan pribadiBa’da Ashar biasanya diisi dengan mandi sore dan bersih-bersih lingkungan pesantren16.30 – MaghribTahfidzul Quran sesi IISetoran murajaah(hafalan lama) atau menyelesaikan hafalan baru yang belum rampung ketika SubuhBa’da Maghrib – IsyaTahfidzul Quran sesi IIISetoran murajaah atau acara-aca khusus seperti seminar al-Quran, haflah(syukuran)santri hafiz
Ba’da Isya – 20.30Makan malam
20.30 – 21.30 (felksibel)Kegiatan bahasa malamPerformace, kompetisi-kompetisi, muhadharah,watching dalam bahasa Arab/Inggris21.30 – 23.00 (maksimal)Belajar mandiri dan kegiatan pribadi 23.00 – 03.30IstirahatÂ
Cukup padat, ya. Ini semua demi membiasakan diri kita untuk hidup teratur, disiplin, dan mandiri. Terkadang kebaikan itu memang harus dipaksa, atau lebih tepatnya, diperjuangkan. Nggak pantas kan seorang pemuda Muslim menjadi pribadi yang pemalas.
Persebaran Santri
Di Kafila IIS diberlakukan sistem kuota, yakni setiap kota/kabupaten di Indonesia hanya dapat diwakili maksimal 3 santri. Misalnya, di Kafila ada 3 orang santri yang duduk di kelas 7, 8, dan 9 yang berasal dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Oleh sebab itu, pada tahun mendatang, Kafila IIS tidak membuka pendaftaran untuk Makassar hingga ketiga santri tersebut lulus atau keluar dari Kafila IIS. Namun, aturan ini tidak berlaku untuk kamu yang berasal dari DKI Jakarta. Hanya DKI ya, tidak termasuk Bodetabek.
Daerah santri-santri Kafila, baik yang sedang maupun telah menjalani program studi, tersebar di kurang lebih 18 provinsi di seluruh Indonesia serta luar negeri, dengan asal daerah terjauh Banda Aceh, NAD di penjuru barat, Kendari, Sulawesi Tenggara di penjuru timur, Bontang, Kalimantan Timur di penjuru utara, dan Australia di penjuru selatan.
