Ini tentang tanah yang basah,
tentang pertanyaan yang tak pernah terjawabkan
siapa aku?, dalam puisi dan hujan
Aku mulai melukis langit yang sedikit gelap,
mewarnainya dengan bening yang berdesakan mencari sesinggahan
lalu dimana?, rumah yang diatasnya dihujani bunga dan doa-doa
Aku mulai mengerti,
Kenapa rintik turun dari awan-awan,
Kenapa puisi selalu berbicara tentang hal yang telah pergi,
Kenapa aku tidak tahu, siapa aku?
Maaf,
Aku telah melupakanmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!