Mohon tunggu...
Fahrel Gibran Alghany
Fahrel Gibran Alghany Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Informatika Semester 7

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengenalan Computational Thinking di SDN 03 Kebondowo

26 Juli 2023   15:58 Diperbarui: 26 Juli 2023   16:04 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biro Bebras Universitas Ciputra 

Computational thinking merupakan kemampuan untuk memecahkan masalah dengan pendekatan berpikir dan bertindak sebagaimana ahli komputer. Kemampuan ini memungkinkan kita untuk memahami dan mengembangkan solusi bagi masalah yang kompleks. Solusi tersebut dapat disajikan dalam bentuk yang dapat dipahami oleh manusia, komputer, atau keduanya. Kemampuan computational thinking menjadi bagian penting dalam kemampuan penyelesaian masalah tingkat tinggi yang dibutuhkan manusia di era abad ke-21. Dengan perkembangan era informasi, industri 4.0, dan society 5.0, kemampuan ini menjadi semakin relevan karena keberadaan teknologi seperti Internet of Things (IoT), Big Data, dan Artificial Intelligence.

Berdasarkan definisi, computational thinking adalah proses berpikir yang penting dalam merumuskan masalah dan solusinya, sehingga solusi tersebut dapat diimplementasikan secara efektif sebagai agen pemroses informasi (Wing, 2010). Dengan kata lain, computational thinking adalah cara untuk memecahkan masalah.

Pada praktiknya, terdapat sekumpulan kemampuan yang merupakan bagian dari computational thinking. Kemampuan-kemampuan itu terdiri dari dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan perancangan algoritma (Kidd, Lonnie R, & Morris, Jr., 2017). Berikut adalah pengertian dari keempat langkah dasar tersebut:

Biro Bebras Universitas Ciputra 
Biro Bebras Universitas Ciputra 
  1. Dekomposisi adalah memecah masalah atau sistem yang rumit menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola

  2. Pengenalan pola adalah mencari kesamaan di antara dan di dalam masalah

  3. Abstraksi adalah proses yang berfokus pada informasi yang penting dan mengabaikan detail yang tidak relevan

  4. Algoritma adalah mengembangkan solusi langkah demi langkah atau aturan yang harus diikuti untuk menyelesaikan masalah.

Pada negara maju, computer science, atau yang biasa juga disebut dengan Informatika, sudah diajarkan sejak usia dini di tingkat pendidikan dasar. Materi dan kegiatan yang dirancang mengacu pada kerangka kurikulum yang disusun oleh persatuan guru-guru, asosiasi profesi Informatika, perusahaan terkemuka di bidang Informatika dan TIK, serta organisasi-organisasi nirlaba yang peduli terhadap perlunya edukasi tentang informatika sejak usia dini.

Menanggapi hal ini, penulis yang memiliki latar belakang pendidikan bidang Informatika, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat ingin memberikan pengenalan dan sosialisasi mengenai computational thinking untuk anak-anak, khususnya siswa SDN 03 Kebondowo yang berada di Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Dokumentasi KKN Tematik Kebondowo Undip 2023
Dokumentasi KKN Tematik Kebondowo Undip 2023

Selain menggunakan slide dan video, penulis juga memanfaatkan platform Code.org. Code.org merupakan lembaga nonprofit yang didedikasikan untuk memperluas akses menuju ilmu komputer di sekolah dan meningkatkan partisipasi wanita muda dan siswa lain dari kelompok yang kurang terwakili di bidang ilmu komputer. Pembelajaran computational thinking melalui situs web ini dilakukan dengan pembelajaran pemrograman sederhana yang interaktif dengan game yang familiar oleh anak-anak seperti Minecraft.

Dalam penyampaian materi, siswa-siswi dari SDN 03 Kebondowo sangat antusias terutama ketika bermain di platform Code.org. Meskipun sekilas seperti bermain game, sebenarnya anak-anak dituntut untuk berpikir secara logis dan sekuensial seperti saat programmer membuat sebuah program.

Tujuan penulis memberi pengenalan siswa-siswi mengenai computational thinking karena dengan berkembangnya teknologi yang ada pada saat ini, komputasi kini memungkinkan dan mendorong banyak teknologi yang mempengaruhi banyak aspek di kehidupan kita. Kemampuan computational thinking telah menjadi keterampilan prasyarat untuk banyak upaya di abad ke-21 ini. Kemudian penerapan computational thinking tidak hanya terpaku pada kegiatan yang berhubungan pada komputer, namun juga dapat berhubungan dengan subjek studi lain karena computational thinking sendiri merupakan fundamental atau dasar dari berpikir yang konseptual, bukan sebuah programming skill.

Penulis berharap dengan pengenalan ini, siswa-siswi dapat lebih mengenal dan menguasai computational thinking sehingga mereka dapat menjadi individu yang terampil di bidang teknologi dan sains, mendukung pilar-pilar visi Indonesia 2045, yaitu Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Daftar Pustaka:

Adi Mulyanto dan Ginar Santika Nirwanputri. (2020). Pembelajaran Computational Thinking pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

Yuli Nurhanisah. (2019). 4 Pilar Visi Indonesia 2045.

Wing, J. (2010). Computational Thinking: What and Why? Communications of the ACM, CACM, 49.

Kidd, T., Lonnie R, & Morris, Jr. (2017). Handbook of Research on Instructional Systems and Educational Technology. United States of America: IGI Global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun