Mohon tunggu...
Dafa Ramadhani
Dafa Ramadhani Mohon Tunggu... Lainnya - Content Marketing

Things never change; we change

Selanjutnya

Tutup

Trip

Tren Healing bagi Gen Z, Bukan Hanya Sekadar Traveling!

22 Juli 2022   10:42 Diperbarui: 27 Juli 2022   20:03 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: PersonaTrip

Belakangan ini kata 'healing' sedang tren dikalangan anak muda khususnya Gen Z dan Millenial di media sosial. Tapi apa sebenarnya healing itu?

Sebenarnya healing merupakan kata dari bahasa inggris yang memiliki arti penyembuhan atau pemulihan. Biasanya kata healing berkaitan dengan kesehatan mental. Kata ini digunakan ketika seseorang mengalami trauma, tekanan, stress yang mendalam di hidupnya sehingga butuh pemulihan dari hal tersebut. 

Penggunaan kata healing yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial tentang healing yaitu menenangkan diri atau melakukan kegiatan yang menyenangkan. Sehingga banyak dari warganet yang menggunakan kata healing untuk melakukan travelling, jalan-jalan, hingga self reward.

Nyatanya tahun 2022 menjadi tahun yang cocok untuk merencanakan traveling entah itu solo traveling, bersama keluarga, pasangan, atau sahabat. Ditambah lagi telah dibukanya kembali pariwisata khususnya di Indonesia menjadikan orang-orang berbondong-bondong ingin segera traveling. Sebanyak 72% dari Gen Z sudah merencanakan traveling di tahun 2022. Bukan tanpa alasan, pandemi memberikan mereka batasan untuk berinteraksi satu sama lain. Termasuk bertemu dan berkumpul. Sehingga banyak dari mereka menghabiskan waktu hanya di rumah. 

Motivasi terbesar bagi Gen Z untuk traveling kebanyakan ingin pulang kampung. Bertemu keluarga dan juga teman yang dua tahun ini terpisah oleh jarak. Ada pula yang traveling benar-benar ingin untuk healing. Menghilangkan penat dan juga stres bekerja dan sekolah dengan jalan-jalan.

Melansir dari PersonaTrip, meski Gen Z rata-rata usia masih muda ternyata aktivitas favorit mereka saat traveling bukan shopping aja loh. Sebanyak 75% Gen Z sepakat bahwa menyicipi kuliner lokal menjadi nomor satu, dilanjut dengan belajar adat tradisional sebanyak 67%, baru kemudian shopping sebanyak 62%.

Berbicara soal kuliner lokal di Indonesia memang tidak ada habisnya. Wilayah yang luas, geografis yang beragam, kebudayaan yang begitu kental sehingga memengaruhi juga terhadap kulinernya. Nah, berdasarkan data PersonaTrip yang diperoleh google review tentang rekomendasikan kuliner lokal Indonesia yang bisa kamu coba saat traveling dari Aceh hingga Papua:

  1. Mie Razali (Banda Aceh), memiliki 4.453 review di Google dengan rating 4,3
  2. Nasi Kapau Uni Lis (Bukittinggi), memiliki 1.349 review di Google dengan rating 4,2
  3. Pempek Lala (Palembang), memiliki 3.104 review di Google dengan rating 4,5
  4. Soto Betawi H Husen (Jakarta), memiliki 3.001 review di Google dengan rating 4,6
  5. Gudeg Yu Djum Wijilan 176 (Yogyakarta), memiliki 11.972 review di Google dengan rating 4,4
  6. Bebek Sinjay (Madura), memiliki 17.903 review di Google dengan rating 4,3
  7. Ayam Betutu Khas Gilimanuk (Denpasar), memiliki 8.523 review di Google dengan rating 4,4
  8. Sate Rembiga Ibu Sinnasesh (Lombok), memiliki 3.986 review di Google dengan rating 4,6
  9. Konro Karebosi (Makassar), memiliki 6.122 review di Google dengan rating 4,6
  10. Soto Bang Amat (Banjarmasin), memiliki 6.825 review di Google dengan rating 4,5
  11. RM Bakar Rica (Manado), memiliki 2.881 review di Google dengan rating 4,4
  12. Lateri Beach Restaurant (Ambon), memiliki 1.145 review di Google dengan rating 4,4
  13. Rumah Laut Restaurant (Jayapura), memiliki 1.233 review di Google dengan rating 4,5

Jadi apa kamu tertarik untuk mencoba kuliner lokal di Indonesia? Selagi traveling kamu bisa mencoba hidangan lokal di Indonesia yang beraneka ragam rasa. Selain itu secara tidak langsung membantu melestarikan makanan khas daerah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun