Kala itu hujan datang tiba-tiba
Rembulan datang mengganti siang
Senja sudah sirna ditelan gelap
Kakek itu masih duduk dengan kebingungan
Menatap jalanan dengan perasaan gelisah
Bersama dengan karung yang digenggam, tangannya bergetar
Bersama hujan yang mereda, air itu bertemu diujung mata
Bersama dengan dinginnya udara, suaranya teredam kendaraan
Bersama-sama dengan malam, dia bersumpah hanya ingin pulang
Bersama dengan doa, dia berharap dengan Tuhan
Malam itu dingin semakin menghujam
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!