Mohon tunggu...
Dafa Rachman
Dafa Rachman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Hobi bermain games dan menganalisis

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Buku Dunia Cecilia, Serunya Petualangan Fiksi Cecilia

23 Januari 2024   22:07 Diperbarui: 23 Januari 2024   22:21 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Malam Natal tahun ini menjadi momen sedih bagi Cecilia, yang tengah mengalami penyakit parah tanpa harapan sembuh. Dalam keputusasaannya, Cecilia merasa marah dan merasa bahwa Tuhan tidak adil.

Namun, kejutan datang dalam bentuk keajaiban. Seorang malaikat bernama Ariel muncul dan mengunjungi Cecilia. Keduanya sepakat untuk membuat perjanjian, di mana Cecilia akan menceritakan pengalaman menjadi manusia, sementara Ariel akan memberitahunya tentang surga.

Cecilia, seorang gadis cilik yang terbatas aktivitasnya karena sakit, menjalani hari-harinya dengan mengamati ornamen di kamarnya, membaca majalah sains yang dibelikan ayahnya, dan menulis di Diari Cina yang tersembunyi di bawah ranjang. Ariel, sang malaikat, datang pada pagi Natal, dan pertemanan unik mereka dimulai.

Dialog antara Cecilia dan Ariel mengungkapkan pertanyaan filosofis tentang kehidupan, seperti perbedaan antara manusia dan malaikat, misteri penciptaan, dan pertanyaan tentang surga dan Tuhan. Ariel, yang tidak memiliki pengalaman fisik seperti manusia, ingin tahu bagaimana rasanya memiliki panca indera dan pengalaman manusia lainnya.

Dialog ini membawa pemirsa pada perjalanan pemikiran yang mendalam tentang keajaiban alam semesta, kehidupan manusia, dan eksistensi Tuhan. Meskipun cerita ini berpusat pada anak kecil yang sedang sakit, ia memberikan perspektif yang memikat tentang kehidupan dan spiritualitas.

Meskipun akhir cerita bisa ditebak, penulis berhasil menyajikan perenungan yang mendalam tentang kehidupan dan keajaiban alam semesta melalui sudut pandang anak kecil yang penasaran dan malaikat yang ingin tahu. Judul asli "Through The Glass, Darkly" memberikan nuansa filosofis yang mendalam, dan dialog-dialog menggugah pemikiran memberikan nilai tambah pada cerita ini.

Kelebihan Novel ini

Cecilia adalah tokoh utama dalam karya tulis Jostein Gaarder yang berjudul Cecilia and the Angel. Novel ini menghadirkan dialog dan percakapan antara Cecilia, seorang gadis cilik yang sedang sakit, dan malaikat surga bernama Ariel. Percakapan mereka sarat dengan unsur filosofis, menjadikan novel ini menarik karena dihadirkan melalui sudut pandang anak kecil yang penuh rasa ingin tahu, serta oleh malaikat yang memiliki teman untuk berdiskusi.

Percakapan mereka, meskipun hangat dan terkadang lucu, memiliki kedalaman filosofis yang mencerdaskan. Ariel hanya muncul saat Cecilia benar-benar sendirian, menambah keunikan hubungan mereka. Novel ini juga mengajak pembaca merenungkan hakikat "peng-ada-an" dan "ke-ada-an" melalui dialog yang mengalir dan menarik, disajikan dengan bahasa yang ringan.

Cecilia, meskipun digambarkan sebagai seorang gadis remaja yang menderita sakit, tidak secara rinci dijelaskan penyakit apa yang dideritanya. Fokus cerita lebih pada percakapan antara manusia dan malaikat yang disebut oleh Gaarder sebagai "dialog bumi dan surga."

Gaarder menggambarkan Ariel sebagai malaikat dengan ciri-ciri antropomorfisme, yakni personifikasi manusia. Konsep perbedaan antara surga dan dunia dijelaskan dengan lugas, memudahkan pemahaman pembaca. Novel ini, mirip dengan Dunia Sophie karya Gaarder, menyajikan sudut filsafat kehidupan dalam bahasa yang mudah dicerna oleh pembaca awam.

Ide cerita yang unik memberikan perbedaan mendasar antara manusia dan malaikat, serta pembahasan filosofisnya, menjadikan novel ini layak diacungi jempol. Gaarder berhasil membuat pembaca merenungkan hakikat diri sendiri melalui dialog dan gagasan yang disajikan. Meskipun akhir cerita bisa ditebak, perjalanan menuju akhir cerita memberikan banyak pemikiran dan perenungan tentang keajaiban alam semesta, hakikat manusia, dan keajaiban yang terdapat di dalam diri manusia.

Kekurangan novel ini

Novel Cecilia and the Angel memiliki beberapa kekurangan yang dapat diidentifikasi. Pertama, novel kurang menggambarkan dengan jelas latar waktu atau zaman di mana cerita ini berlangsung. Hal ini mungkin disengaja oleh penulis untuk lebih memfokuskan perhatian pada percakapan dan dialog antara Cecilia dan malaikat Ariel mengenai 'ke-ada-an' dan 'peng-ada-an'.

Selanjutnya, pada bagian akhir novel, keadaan Cecilia tidak diilustrasikan dengan jelas, apakah ia sudah meninggal dunia atau masih dalam kondisi sekarat. Kekurangan ini membuat pembaca menjadi bertanya-tanya dan dapat menafsirkan sendiri mengenai nasib Cecilia. Ending yang menggantung seperti ini dapat menjadi pengalaman membaca yang kurang memuaskan bagi sebagian pembaca.

Meskipun demikian, kekurangan-kekurangan ini tidak sepenuhnya mengurangi kualitas novel. Mungkin penulis dengan sengaja meninggalkan beberapa elemen terbuka untuk interpretasi pembaca, memberikan ruang bagi imajinasi dan refleksi pribadi. Meskipun ada kekurangan, novel ini tetap memiliki nilai dan daya tariknya sendiri.

Dalam novel "Cecilia and the Angel" karya Jostein Gaarder, cerita berfokus pada percakapan dan dialog antara Cecilia, seorang gadis cilik yang sedang sakit, dan malaikat surga bernama Ariel. Meskipun novel ini menyajikan percakapan yang sarat dengan unsur filosofis dan menyentuh tema 'ke-ada-an' dan 'peng-ada-an', terdapat beberapa kekurangan yang mencolok.

Pertama, kurangnya gambaran latar waktu atau zaman di mana cerita ini berlangsung membuat pembaca kurang jelas tentang konteks temporalnya. Hal ini mungkin disengaja untuk memusatkan perhatian pada inti cerita, yaitu percakapan antara kedua tokoh utama.

Kedua, pada bagian akhir novel, keadaan Cecilia tidak diilustrasikan dengan jelas, menciptakan ending yang menggantung. Ketidakjelasan apakah Cecilia sudah meninggal dunia atau masih dalam kondisi sekarat menjadi suatu kekurangan yang dapat mengurangi kepuasan pembaca.

Meskipun demikian, kekurangan-kekurangan tersebut tidak merusak sepenuhnya kualitas novel. Mungkin penulis sengaja meninggalkan beberapa aspek terbuka untuk tafsiran pembaca, memberikan ruang bagi interpretasi pribadi. Secara keseluruhan, "Cecilia and the Angel" tetap menarik karena mengajak pembaca merenungkan konsep kehidupan, eksistensi, dan hubungan antara manusia dengan dunia spiritual melalui sudut pandang seorang anak dan malaikat.

Saat membaca novel ini, pembaca disuguhkan pengalaman mendalam ke dalam perspektif surga melalui percakapan antara Cecilia dan malaikat Ariel. Meskipun tidak dapat dipastikan kebenarannya, novel ini membawa pembaca ke dunia di mana hanya Cecilia dan malaikat Ariel yang bisa berkomunikasi, menciptakan suasana seperti dua teman yang menikmati senja bersama dengan secangkir teh hangat.

Cecilia and the Angel menggambarkan kematian dengan ilustrasi yang menunjukkan bahwa itu tidaklah semengerikan yang sering diceritakan oleh orang-orang. Novel ini membuka pandangan bahwa kematian sebenarnya merupakan bagian yang indah, mengungkap misteri-misteri yang sering dipertanyakan di dunia ini. Sebagai rekomendasi khusus untuk para pecinta cerita fiksi, Gaarder berhasil memikat pembacanya dengan memasukkan mereka ke dalam dialog antara Cecilia dan malaikat Ariel, membahas konsep tentang dunia dan surga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun