Mohon tunggu...
Dafa Bagaskara
Dafa Bagaskara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Patriarki dan Stereotip: Mengurai Benang Kusut Ketidaksetaraan Gender di Indonesia

4 Juni 2024   15:35 Diperbarui: 4 Juni 2024   16:35 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indeks Ketimpangan Gender (GII), Sumber: UNDP United Nations Data.

Selain itu, keterlibatan laki-laki sebagai agen perubahan juga sangat penting dalam mempromosikan kesetaraan gender dan menghapuskan budaya patriarki.

Pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya harus mengambil langkah-langkah konkret dalam mereformasi kebijakan dan peraturan yang masih mencerminkan bias gender. Memperkuat penegakan hukum dan memberikan akses keadilan yang setara bagi perempuan juga menjadi kunci untuk melindungi hak-hak mereka.

Mengurai benang kusut ketidaksetaraan gender di Indonesia membutuhkan komitmen jangka panjang dan transformasi budaya yang mendalam. Dengan menghapuskan budaya patriarki dan stereotip gender, kita dapat membuka jalan menuju masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan memberikan kesempatan yang setara bagi semua warga negara, terlepas dari jenis kelamin mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun