Mohon tunggu...
Dafa Aditya Dwi Putra Sumual
Dafa Aditya Dwi Putra Sumual Mohon Tunggu... Administrasi - penjemput ilmu

Mahasiswa Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Indonesia: Memilih Fouth Industrial Revolution (4IR/Revolusi Industri 4.0) atau Society 5.0

14 Mei 2019   20:45 Diperbarui: 14 Mei 2019   20:54 1205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melimpahnya informasi tentunya tidak hanya membawa pengetahuan positif saja, tetapi juga negatif. Kemampuan seseorang untuk mengolah pengetahuan (knowledge) menjadi kearifan (wisdom) dalam lingkungan sosialnya akan menentukan tingkat ketahanannya di era informasi. Dengan demikian, tindakan share and resharing informasi telah didasari oleh nilai-nilai etis sehingga tidak akan menciptakan eskalasi kegaduhan publik (Adiona, n.d.).

Dibalik peluang yang ada pada Revolusi Industri 4.0 juga ada beberapa tantangan, Wolter mengidentifikasi tantangan industri 4.0 sebagai berikut; 1) masalah keamanan teknologi informasi; 2) keandalan dan stabilitas mesin produksi; 3) kurangnya keterampilan yang memadai; 4) keengganan untuk berubah oleh para pemangku kepentingan; dan 5) hilangnya banyak pekerjaan karena berubah menjadi otomatisasi (John, n.d.).

Peluang pada Society 5.0 ialah penggunaan teknologi lebih baik dan juga menyatukan teknologi dengan kebutuhan manusia. Tantangannya ialah karena Society 5.0 ini merupakan sistem yang mengoptimalkan penggunaan teknologi yang baik dan efisien, maka tenaga manusia harus memiliki kemampuan yang tinggi dalam menjalankan sistem tersebut.

Setelah dipaparkan peluang dan tantangannya, menurut penulis Indonesia belum bisa menempuh ke Society 5.0 dengan alasan infrastruktur pendukung seperti, transportasi yang kurang terintegrasi, lalu pelayanan kesehatan yang belum optimal, penguasaan teknologi yang masih sebatas untuk kesenangan bukan untuk menciptakan produk dan juga infrastruktur internet yang belum menjangkau semua wilayah. 

Maka dari itu Indonesia perlu mengejar ketertinggalan penguasaan teknologi dan peningkatan SDM untuk menyongsong Revolusi Industri 4.0 yang menurut penulis masih bisa ditempuh, dan mungkin butuh 5-8 tahun untuk bisa ke Society 5.0.

REFERENSI

Adiona. (n.d.). Peluang Dan Tantangan Revolusi Industri 4.0. Retrieved May 1, 2019, from http://www.adiona.co.id/en/articles/62-peluang-dan-tantangan-revolusi-industri-4-0

Budiman, A. (2019). Industri 4.0 vs Society 5.0. Retrieved May 1, 2019, from http://ft.ugm.ac.id/kolom-pakar-industri-4-0-vs-society-5-0/

Cabinet Office. (2019). Society 5.0. Retrieved May 1, 2019, from https://www8.cao.go.jp/cstp/english/society5_0/index.html

John, D. (n.d.). Tantangan dan Peluang Revolusi Industri 4.0. Retrieved May 1, 2019, from https://www.silabus.web.id/tantangan-dan-peluang-revolusi-industri-4-0/

RMOL.Com. (2019). Revolusi Industri 4.0 Atau Society 5.0? Retrieved May 1, 2019, from https://www.rmol.co/read/2019/02/20/379413/Revolusi-Industri-4.0-Atau-Society-5.0-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun