Meskipun tubuhnya bersama Gina, pikirannya terus melayang kepada Nayla. Pelukan itu hanya sementara, namun cukup untuk meredakan kemarahan yang bergejolak di dadanya.
Bab 11: Membalas dengan Kesengajaan
Esoknya, Bagas terbangun dengan perasaan bersalah. Ia tahu malam sebelumnya adalah kesalahan besar. Namun, rasa cemburu yang masih membara membuatnya ingin membalas Nayla dengan cara yang tak terduga. Tanpa banyak berpikir, Bagas mengambil ponselnya dan mengunggah sebuah foto di status media sosialnya---foto dirinya bersama istri dan anaknya.Â
Senyum bahagia terpancar di wajah mereka, meskipun Bagas tahu, di balik senyum itu ada hati yang bergejolak.
Ia berharap Nayla melihatnya, merasakan sedikit rasa sakit yang selama ini Bagas rasakan. Ia ingin Nayla tahu bahwa ia juga bisa bahagia, meskipun hubungan mereka tak bisa diungkapkan.Â
Unggahan itu bukan hanya untuk pamer, tetapi untuk menyeimbangkan permainan cemburu yang telah Nayla mulai.
Setelah mengunggah foto itu, Bagas memutuskan untuk pergi keluar kota. Ia butuh waktu untuk berpikir, untuk menjauh dari semua perasaan yang saling bertabrakan di dalam dirinya.Â
Namun, di sudut hatinya, ia berharap bahwa Nayla akan menyadari pesan tersirat di balik unggahan itu.
Bab 12: Cemburu yang Terselubung
Di sisi lain, Nayla melihat unggahan Bagas. Ia tak menampakkan reaksi apapun, tak membalas dengan komentar ataupun pesan. Di permukaan, Nayla berpura-pura tak peduli, seakan foto itu tak memberikan efek apa-apa padanya.Â
Namun, jauh di dalam hatinya, ada rasa cemburu yang ia sembunyikan dengan sangat rapi. Foto Bagas bersama istrinya, dengan senyum bahagia yang dulu pernah ia rasakan, membuat hatinya bergemuruh.