Mohon tunggu...
Damanhury Jab
Damanhury Jab Mohon Tunggu... Jurnalis - To say Is Easy, To Do is Difficult, To Understand Is Modifical

Wakil Ketua Penggiat Peduli Demokrasi Nasional serta Penggiat Literasi di Pelosok Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menpora-PSSI, Kenapa Masih Ada Rasisme di Lapangan?

15 Februari 2020   19:13 Diperbarui: 16 Februari 2020   12:37 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika Supporter Tuan Rumah (Jatim) Liga Naisonal Soeratin Cup U17 memanjat tribun untuk melakukan tindakan Barbar | Dokpri

Ini adalah kesalahan fatal, ini sangat - sangat fatal dan tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti akan timbul amukan yang menggelegar. Apakah bisa dibayangkan jika ujaran "rasisme" yang sudah terlontarkan itu menjadi pemantik yang membakar amarah masyarakat NTT hingga memunculkan gelombang pemberontakan Seperti PAPUA?

Kepolisian Daerah Jawa Timur, PSSI dan Panitia Pelaksana Piala Nasional Soeratin Cup U17, harus segera mengambil langkah tegas atas persoalan ini sebelum hal - hal yang tidak diinginkan akan terjadi.

Mungkin tampak sedikit frontal dan dianggap agak radikal, tapi tindakan kejahatan yang lebih berbahaya adalah melanggar pantangan saudara satu bangsa, Karena kita berada dalam bangsa yang besar. Dan pantangan mereka Putra Putri Nusa Kenari (Persap Alor) adalah harga diri. Rasisme dan penghinaan fisik sama halnya dengan anda menginjak - injak harga diri mereka.

Di akhir tulisan ini kami meminta keadilan dan kebijaksanaan dari PSSI dan Menpora untuk segera menangani persoalan yang memaluakan ini. Tangkap dan adili pelaku pelanggar hukum yang sudah melakukan penghinaan atas anak - anak bangsa dan kepada Panitia Liga Nasional Soeratin Cup, ambillah kebijakan yang imbang tanpa keberpiahkan.

Semoga Pancasila tetap menjadi lambang bernegara kita yang sakral dan mampu menyatukan perbedaan. Salam Bhineka Tunggal Ika. Semoga Liga U17 ini menjadi momentum silaturrahmi yang menyatukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun