Ini adalah kesalahan fatal, ini sangat - sangat fatal dan tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti akan timbul amukan yang menggelegar. Apakah bisa dibayangkan jika ujaran "rasisme" yang sudah terlontarkan itu menjadi pemantik yang membakar amarah masyarakat NTT hingga memunculkan gelombang pemberontakan Seperti PAPUA?
Kepolisian Daerah Jawa Timur, PSSI dan Panitia Pelaksana Piala Nasional Soeratin Cup U17, harus segera mengambil langkah tegas atas persoalan ini sebelum hal - hal yang tidak diinginkan akan terjadi.
Mungkin tampak sedikit frontal dan dianggap agak radikal, tapi tindakan kejahatan yang lebih berbahaya adalah melanggar pantangan saudara satu bangsa, Karena kita berada dalam bangsa yang besar. Dan pantangan mereka Putra Putri Nusa Kenari (Persap Alor) adalah harga diri. Rasisme dan penghinaan fisik sama halnya dengan anda menginjak - injak harga diri mereka.
Di akhir tulisan ini kami meminta keadilan dan kebijaksanaan dari PSSI dan Menpora untuk segera menangani persoalan yang memaluakan ini. Tangkap dan adili pelaku pelanggar hukum yang sudah melakukan penghinaan atas anak - anak bangsa dan kepada Panitia Liga Nasional Soeratin Cup, ambillah kebijakan yang imbang tanpa keberpiahkan.
Semoga Pancasila tetap menjadi lambang bernegara kita yang sakral dan mampu menyatukan perbedaan. Salam Bhineka Tunggal Ika. Semoga Liga U17 ini menjadi momentum silaturrahmi yang menyatukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H