Mohon tunggu...
Ahmad Firdaus
Ahmad Firdaus Mohon Tunggu... HRD -

Pengamat Sosial, Pengamat Investasi, Pengamat Politik, Calon Master Psikologi Agama UIN Jakarta, Ketua Bidang Pertahanan & Keamanan HMPI (Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia) Bekerja di Bidang Properti Berprofesi Sebagai Human Development disalah satu Perusahaan Ternama dan No 1 yang mengembangkan Konsep Aparkost yang berpendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Definisi Aset dan Beban

2 April 2018   11:17 Diperbarui: 2 April 2018   11:37 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Aset adalah segala sesuatu milik kita yang bisa memasukkan uang secara rutin ke kantong kita. Seperti saham, deposito, surat berharga lain, real estate, kos kosan, bisnis yg diurus orang lain, lahan produktif, ternak dll.

Beban adalah segala sesuatu yang menyebabkan kita harus mengeluarkan uang. Contoh beban misalnya rumah yg kita tinggali, mobil yg kita pakai.

Seharusnya aset kita diperbanyak dan beban diperkecil (kotak hitam). Tapi yg terjadi sebaliknya yaitu beban yg diperbesar dan aset bahkan tidak terpikirkan (kotak abu abu).

Rumah yg kita tinggali adalah beban yang paling besar menyerap potensi kekayaan kita. Semua uang penghasilan kita masuk kesana. Jika seseorang punya uang, tiba tiba saja merasa perlu mengganti lantai rumah, merehab dapur, menambah kamar. Yg terpikir adalah KAPAN LAGI ADA KESEMPATAN ?. Ternyata jurus KAPAN LAGI itu berlaku baik pada yg usia 17 tahun sampai yg usia 71 tahun. Kapan lagi ?

Kalau ada anak muda konsultasi, biasanya saya tanya :"Sudah punya rumah atau belum ?". Jika jawabnya belum, saya puji dan saya sarankan jangan beli rumah dulu. Kontrak saja dulu sampai Anda punya penghasilan pasif yg cukup untuk membeli rumah.
Jika menjawab sudah punya rumah, saya sarankan utk mengontrakkan rumahnya, kemudian uangnya digunakan mengontrak rumah yg nilainya sama. Jika kita tinggal di rumah kontrakan, tidak akan ada keinginan untuk menambah kamar atau mengganti lantai. Uangnya bisa kita investasikan di tempat yang benar.

Tetapi jika Anda bertanya ke orang bank, maka dia akan menjawab dengan tegas bahwa rumah Anda adalah aset, mobil Anda adalah aset. Mereka benar dan tidak sedang membohongi Anda. Yang tidak dikatakan adalah bahwa itu asetnya bank, krn menghasilkan uang untuk bank. Untuk Anda itu ya beban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun