Mohon tunggu...
Andi Syahrir
Andi Syahrir Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selamat Datang Adik-adik Mahasiswa Baru

21 Juli 2016   12:06 Diperbarui: 21 Juli 2016   12:14 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepertinya ada dendam sejarah yang berakar dari status sebagai bangsa terjajah selama ratusan tahun yang membutuhkan penyaluran. Kita hendak membalas perlakuan kaum imperialis dengan balik menjajah anak bangsa sendiri. Perpeloncoan –dan terutama kekerasan fisik– memang harus diakhiri.

Saya mengapresiasi beberapa adik-adik saya di Universitas Halu Oleo, Kendari, yang berstatus mahasiswa senior, yang tidak nyaman dengan aksi-aksi perpeloncoan yang dilakukan oleh rekannya ataupun civitas akademika lain di kampus itu.

Kritikan mereka terhadap organisasi kemahasiswaan tempat mereka berhimpun –dalam memberikan rasa nyaman dan perlindungan kepada mahasiswa baru yunior mereka– merupakan pertanda bahwa telah muncul generasi-generasi baru yang memaknai kaderisasi dengan perangkat tafsir yang berbeda.

Memang, sejak opspek dihapus dan orientasi pengenalan kampus sepenuhnya diselenggarakan perguruan tinggi, kualitas etika yang diperlihatkan mahasiswa cenderung menurun. Rasa hormat dan penghargaaan terhadap dosen dan tatakrama terhadap orang lebih tua kian tergerus.

Tetapi penghormatan dan sopan santun, kendatipun berhasil tercipta melalui pemaksaan, tidaklah sejati. Sikap sopan bisa hadir dengan keteladanan yang ditampilkan. Rasa hormat yang diharapkan dari para yunior akan hadir dengan sendirinya ketika kualitas intelektualitas dan kecendekiaan para senior bisa dicerminkan.

Ketika Universitas Halu Oleo menyambut mahasiswa barunya dengan “menu” Pendidikan Karakter, seyogyanya tak ada lagi yang disuruh bernyanyi-nyanyi tak jelas juntrungannya. Jika masih ada, mereka adalah orang-orang lelah yang kurang hiburan.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun