"Botol plastik jangan buang ke laut nanti kalau nelayan pasang jaring nanti yang didapat plastik," katanya diiringi senyum.
"Saya mau ada ada gerakan anti sampah plastik dimana Natuna sebagai pionir. Gerakan Natuna Berhenti Memunggungi Laut. Natuna adalah berandanya laut," tambahnya lagi seraya mengingatkan pihak Pertamina untuk peduli pada isu sampah ini. Menurut Susi, caranya adalah dengan membantu pengadaan mesin pencacah limbah plastik. Dengan anggaran 50 juta persatu unit, sampah plastik Natuna bisa diproses. Harapannya ketika laut bebas sampah plastik maka pengembangan pariwisata juga bisa jalan.
"Pantai dan laut bersih maka turis akan datang. Dari dulu yacht-yacht itu mau masuk, kita juga perlu bandara internasional. Nanti saya bicara Kemenhub tapi plastik tidak boleh ada di laut. Kemarin saya ke Senoa, plastik di mana-mana," ucap Susi.
Di ujung sambutannya, Susi mengingatkan Bupati dan jajarannya, juga kepada warga nelayan yang datang bahwa kunjungannya kali ini untuk peresmian SKPT oleh Presiden karenanya ke depan harus berbenah dan mengubah perilaku. Semacam ajakan untuk hijrah.
"Saya berharap tidak ada lagi yang nangkap ikan dengan bom, dinamit, potas. Laut Natuna cantik luar biasa. Ikan sudah banyak, tidak perlu membom. Ingat, ada hadis yang mengatakan orang kufur sama nikmat Tuhan nanti akan celaka," kata pencinta olahraga kano ini
Natuna, 7/8/2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H