Temuan tim survey menunjukkan bahwa sebagian besar peserta yang lolos seleksi berusia antara 24 hingga 26 tahun. “Sebagian besar merupakan lulusan kampus, dapat mengalokasikan waktu, ingin maju dan bersedia menjadi bagian program ini,” kata Muhajir, anggota tim survey. Latarnya beragam, dari ibu rumah tangga, sarjana, pengangguran, pebisnis pemula hingga mahasiswa.
“Alasannya macam-macam, ada yang ingin belajar dan mencoba berbisnis dan meningkat penghasilannya, menambah kesibukan sebagai ibu rumah tangga, bertambah kapasitasnya hingga menambah biaya kuliah,” kata Muhajir. Usaha pun beragam. ada kuliner, handy craft, jasa jahitan, fotografer, percetakan, termasuk perdagangan seperti jual sembako, tas, dan jilbab.
“Ada juga yang menambah aset bisnis, dengan melakukan penambahan aset akan membantu meningkatkan jumlah konsumen. Msalnya beli peralatan menjahit, kamera, peralatan galon, tambahan aksesoris pengantin,” tambah Muhajir. Tak hanya pelatihan, Siaga Bintang Muda dibekali modal usaha hingga 8 jutaan.
Survey ini menunjukkan bahwa Bintang Muda telah meletakkan dasar-dasar strategi hingga pelaksanaan kegiatan dalam dua tahun terakhir. Terdapat indikasi bahwa jumlah tenaga kerja yang terlibat meningkat setelah mengikuti program Bintang Muda, pada kategori usaha baru dan kategori usaha yang telah ada namun hendak dikembangkan seperti pada tabel berikut.
“Ada penyediaan lapangan kerja dan telah meningkatkan partisipasi berusaha anggota keluarga dan masyarakat di sekitarnya hingga mencapai 3 kali lipat,” ungkap Muhajir. Menurut Muhajir, hal yang menarik dari para peserta ini adalah latar belakangnya. Ada yang merupakan mantan buruh migrant yang sempat menjadi korban human trafficking, pelaku urbanisasi dari desa atau pulau hingga perempuan muda yang kesulitan pembiayaan pendidikan dan kesehatan keluarga. Rata-rata pendapatan usaha yang diperoleh oleh Bintang Muda dalam menjalankan usaha mereka adalah Rp. 1.000.000,-/bulan (kurang lebih). Nilai ini adalah rata-rata keuntungan bersih Bintang Muda yang diperoleh setelah membayar biaya operasional termasuk gaji karyawan dan juga modal.
“Terdapat 2 orang yang memiliki pendapatan di atas 3 juta rupiah/bulan dan 4 orang yang berpendapatan 2-3 juta rupiah/bulan, hal ini dikarenakan karena usaha mereka sudah berkembang sebelumnya sehingga konsumen sudah ada. Ramlah misalnya, perempuan kelahiran Makassar tanggal 12 April 1992 ini mengaku meraup penjualan hingga Rp. 3-4 Juta perbulan setelah menjual baju kaos dengan brand Putra Collection,” papar Muhajir.
“Ada juga kendala di pengurusan sertifikat halal karena nilainya sebesar 2,7 juta,” ungkap salah seorang peserta.
“Inisiatif mereka memasarkan produk yaitu dengan memanfaatkan pasar online. Perilaku berusaha membaik dan nyata setelah ikut program, mereka semakin rajin promosi online dan memasarkan produk door to door hingga sistem cicil,” kata Muhajir.
Ditemukan fakta juga tentang strategi pemasaran dengan mengirim foto profuk ke social media, ke website penjualan dan bekerjasama dengan usaha tenda dan katering, sehingga bisa menjual langsung secara paket. Memudahkan pembayaran dengan sistem kredit hingga inovasi pada packaging, rasa dan kualitas. “Termasuk meningkatkan kualitas berupa ciri khas daerah Bugis dan Makassar,” tambah Fajri anggota tim survey lainnya.
“Saya membagikan produk ke social media seperti Facebook, Blackberry Messenger, Instagram, Line hingga ke bursa online OLX,” kata Ramlah salah seorang peserta Bintang Muda.