Mohon tunggu...
Kamaruddin Azis
Kamaruddin Azis Mohon Tunggu... Konsultan - Profil

Lahir di pesisir Galesong, Kab. Takalar, Sulsel. Blogger. Menyukai perjalanan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau. Pernah kerja di Selayar, Luwu, Aceh, Nias. Mengisi blog pribadinya http://www.denun89.wordpress.com Dapat dihubungi di email, daeng.nuntung@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Apa Kabar Percepatan Kawasan Pariwisata Danau Toba?

15 Maret 2017   10:59 Diperbarui: 16 Maret 2017   00:00 3129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Osmar saat menyampaikan masukannya (foto: Kamaruddin Azis)

Presiden Jokowi 'greget' membangun 10 titik destinasi prioritas pariwisata nasional yaitu Danau Toba Sumut, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu Jakarta, Borobudur Jawa Tengah, Bromo Jawa Timur, Mandalika Lombok, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Maltara.

Tahun 2016 yang disebut Jokowi sebagai tahun percepatan pembangunan pariwisata nasional telah tiga bulan berlalu. Tahun percepatan tersebut dijabarkan melalui 8 arahan meliputi; Menteri perlu memiliki kecerdasan jalanan, melaksanakan perombakan kreatif birokrasi untuk perbaikan pelayanan, perbaikan ketimpangan antar daerah, perhatikan angka kemiskinan melalui skema cash transfer, perbaikan kemajuan lapangan di 10 destinasi unggulan, integrated system untuk perdagangan dan investasi, pembukaan industri bahan baku dan modal, penyelesaian kasus terkait hak asasi manusia. Intinya, percepat langkah. Begitu, pesan Presiden.

Lalu apa yang terjadi di Danau Toba, apa kabar percepatan satu dari 10 top destinasi tersebut? Kegiatan dan sumber daya apa yang telah disiapkan untuk menjadikan kawasan ‘geopark volcano’ di jantung Pulau Sumatera itu kembali bertahta di panggung pariwisata nasional itu? Siapa saja yang terlibat?

***

Selasa pagi, (7/3), hujan yang mengguyur semalam menyisakan mendung di atas Kota Parapat. Air danau terlihat beriak ke tepian pasir putih di beranda Hotel Inna Parapat, Simalungun. Di hall lantai 1, adalah Kementerian Koordinator Maritim yang sedang menggelar pertemuan sinkronisasi kegiatan penguatan kapasitas para pihak terkait pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Danau Toba.

Kosmas Harefa, Asisten Deputi IV Kemenko Maritim mengatakan pertemuan ini demi mengecek kuantifikasi kemajuan penguatan kapasitas para pihak pasca MoU bulan Agustus 2010. “Apa capaian, tantangan, dan apa yang bisa dilakukan lagi untuk keberhasilannya ke depan. Ini semacam evaluasilah,” katanya depan 20an peserta pertemuan. Dia tersenyum.

dsc-0020-jpg-58c8babc197b614605c1c8a4.jpg
dsc-0020-jpg-58c8babc197b614605c1c8a4.jpg
Pertemuan dihadiri beberapa orang perwakilan Kemeko Maritim, Direktur Utama Badan Pengelola Otorita Pariwisata Kawasan Danau Toba (BPOPKDT) Arie Prasetyo beserta timnya, Hariyanto Sinaga fasilitator pariwisata kabupaten dari Kementerian Pariwisata, utusan Kemenkraf, perwakilan tiga kabupaten yaitu Toba Samosir, Simalungun dan Tapanuli Utara, perwakilan tiga universitas yang menjalin kerjasama dengan Kemenko Maritim untuk penguatan kapasitas para pihak. Mereka Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan (Unimed) dan IT Del Laguboti, serta undangan lainnya. Penulis pada pertemuan itu diminta sebagai fasilitator proses.

Pertemuan terasa strategis untuk membaca arah dan capaian arahan Presiden Jokowi pada tanggal 4 Januari 2016 untuk memastikan kemajuan lapangan di 10 destinasi wisata nasional. Danau Toba adalah salah satunya. Khusus Toba, itu ditindaklanjuti dengan adanya MoU antara Kementerian Koordinator Maritim pada bulan Agustus 2016 dengan beberapa universitas untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia di KSPN Danau Toba oleh tiga perguruan tinggi di Sumatera Utara tersebut.

Arah dan capaian KSPN Danau Toba

Arie Prasetyo, Direktur Utama BPOPKDT sumringah. Dia mengapresiasi Kemenko Bidang Maritim yang intens menguatkan kapasitas para pihak di kawasan Danau Toba sejak tahun lalu. Tentang BOKPDT, Arie mengatakan bahwa organisasi tersebut merupakan amanat Perpres No. 49, tahun 2016, 13 Jui 2016, yang strukturnya terdiri dari Dewan Pengarah yang diketuai oleh Menko Maritim dan sebagai ketua pelaksana Kementerian Pariwisata.

“Fokus utama BPOKPDT adalah fasilitasi atraksi, penyusunan master plan, perbaikan akses, menggiatkan fungsi koordinasi percepatan pembangunan infrastruktur. Termasuk aspek amenitas atau penyusunan skema investasi dan perizinan  terpadu, pembentukan KEK Pariwisata. Telah ada real progress. Kita mulai merealisasikan dan melakukan banyak hal untuk Danau Toba. Mari berhenti berwacana dan memilih bekerja,” urainya di samping Kosmas dan Asisten II Pemerintah Kabupaten Toba Samosir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun