“Saya punya obsesi mengembangkan pariwisata seperti ini. Kita punya potensi dan peluang,” kata alumni salah satu SMA di Mataram ini, ayah dari Lalu Muhammad Cikar Alfarizi dan Baiq Putri Muliana Sakirah, anak SD yang disebutkan sebelumnya.
“Kami juga sudah punya cara mempromosikan ini. Sudah ada tim media sosial di Facebook dan WA. Apa lagi Lombok ini merupakan destinasi wisata unggulan setelah Bali,” katanya optimis.
“Saya ajak warga untuk adopsi tumpang sari, ada budidaya udang atau ikan agar mereka juga ikut mengelola pariwisata, semacam Three in One,” katanya sembari tersenyum.
Menurut Salikin, tantangan lainnya adalah masih adanya warga yang masih mencari kerang-kerangan di sepanjang sungai yang kadang-kadang dapat menjadi persoalan, karenanya harus ditangani dengan baik pula. Selain itu adalah status tambak yang banyak dimiliki oleh orang dari luar desa sehingga harus dikampanyekan manfaat perlindungan ekosistem.
“Membangun eko-wisata seperti trekking mangrove ini adalah salah satu cara. Yang lainnya kita tunggu beberapa waktu ke depannya. Yang penting niatnya,” katanya saat dia, penulis dan Graeme berbincang di sisi rumah apung.
***
Apa yang ditunjukkan Lalu Salikin di Desa Lembar Selatan, Kecamatan Lembar, Lombok Barat ini adalah buah manis kerjasama di pesisir. Buah manis pengalokasian sumber daya melalui dana CCDP dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan dana alokasi desa atau Dana Desa yang diselaraskan oleh sang Kades. Sebuah inisiatif mulia di tengah masih banyaknya penggunaan dana desa yang tak efektif mengangkat kesejahteraan warga.
Lalu Salikin adalah pengambil kebijakan tingkat desa berdedikasi, yang kreatif membangun komunikasi dengan pihak luar. Dia punya visi jelas untuk membawa desanya ke situasi berdaya. Dia bekerjasama dengan pendamping desa CCDP, membangun komunikasi dengan SKPD terutama Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Barat dan kreatif mencari sumber-sumber pembiayaan dan mitra usaha.
Seperti pesan Salikin, marilah terus bekerja, biarkan waktu dan Tuhan yang mengurus sesudahnya.
Kades inspiratif bukan?