Mohon tunggu...
Kamaruddin Azis
Kamaruddin Azis Mohon Tunggu... Konsultan - Profil

Lahir di pesisir Galesong, Kab. Takalar, Sulsel. Blogger. Menyukai perjalanan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau. Pernah kerja di Selayar, Luwu, Aceh, Nias. Mengisi blog pribadinya http://www.denun89.wordpress.com Dapat dihubungi di email, daeng.nuntung@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Lalu Salikin, Sosok di Balik Suksesnya Ekowisata Mangrove Lembar Selatan

13 September 2016   13:31 Diperbarui: 14 September 2016   05:11 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Titian wisata dari CCDP (foto: Kamaruddin Azis)

“Untuk mendukung program wisata ini, kami presentasi di depan perwakilan Dinas Pariwisata, BPBD dan Dishubkominfo Lombok Barat untuk mereka bantu. Kami yakinkan,” imbuh Kades yang mampu berbahasa Inggris ini.  “Kita dukung program ini dengan meminta SKPD ikut bantu terutama Dinas Kelautan dan Perikanan,” katanya ke Graeme Mc Fadyen.

“Kalau pengembangan ekonomi bagaimana?” tanya Graeme.

“Target pertama kita mengubah mental warga pesisir sini untuk bagaimana menerima tamu dengan baik, setelah itu kami ingin mengembangkan kelompok khusus untuk pengelola perahu.

“Bumdes yang dimaksudkan tadi akan seperti perusahaan resmi. Yang bisa menghubungkan kelompok-kelompok yang ada di desa. Pengelola keuangan sekaligus unit usaha,” papar Salikin. “Impressive plan!” seru Graeme.

Baruga apung dari perusahaan (foto: Kamaruddin Azis)
Baruga apung dari perusahaan (foto: Kamaruddin Azis)
Tentang langkah-langkah pembenahan berikutnya, Lalu Salikin mengatakan bahwa telah ada rencana untuk pembangunan WC umum, alat keselamatan di sungai dan papan-papan peringatan.“Saat ini kita lakukan secara perlahan. Ibarat obat, kita kasih gratis dulu, kalau sudah terpengaruhi lalu kita mainkan,” ujar Salikin.

Bagi Salikin dan kelompok-kelompok yang ada, mereka telah pikirkan bagaimana perawatan dan biaya berkunjung. Salikin melihat peluang dengan semakin banyaknya tamu yang datang seperti pengambilan foto pre-wedding hingga tur sungai.

“Yang mulai jalan adalah sewa bagi menumpang perahu. Perorang kena 15 ribu. Satu perahu bisa naik 4-5 orang,” tambahnya. Salikin juga melihat peluang bagi tamu yang hendak pengambilan gambar pre-wedding.

“Saya sudah belajar tentang pengelolaan untuk lokasi pre-wed ini di Bali. Biayanya bisa sampai 150ribu perpasangan,” katanya.

“Yang lain adalah kita bisa atur agar warga bisa membuka toko-toko souvenir, lapak usaha untuk makanan dan minuman, jadi berkembang pula usaha ekonomi setempat,” tambahnya.

Salikin mengutarakan bahwa apa yang dilakukannya ini mungkin tak biasa, karena menurutnya pembangunan di tingkat desa kadang tak saling menguatkan. Warga mau yang ini, Kepala Desa pilih yang itu.

“Kami perkuat solidaritas warga dulu, kita minta warga ambil tanggung jawab. Kita ada alokasi dana desa (ADD). Di daerah lain mungkin belum ada yang berani bikin kegiatan begini,” terang Salikin. Sosok Salikin nampaknya unik dan penuh inspirasi. Hal ini ternyata berkaitan dengan pengalamannya sebagai mantan guide di Pelabuhan Lembar di tahun 90an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun