“Terima kasih kepada CCDP-IFAD Kementerian Kelautan dan Perikanan yang telah membantu masyarakat pesisir Lombok Barat. Hingga kini ada 2.455 kepala keluarga yang telah memperoleh manfaat. Kelompok ini meliputi pengelola sumberdaya alam pesisir, budidaya, pengolah hasil perikanan dan usaha pemasaran. Semoga kegiatan ini dapat dilanjutkan. ” Demikian sambutan Bupati Kabupaten Lombok Barat, H. Fauzan Khalid, S.Ag, M.Si saat bertemu tim Joint Support Mission CCDP-IFAD di Lombok Barat, (30/09).
***
Setelah diterima dan mendapat apresiasi dari Bupati Lombok Barat pada 30 Agustus malam, keesokan harinya, tim asistensi lembaga International Fund for Agricultural Development (IFAD) bertemu dengan Kadis Kelautan dan Perikanan Lombak Barat, Ir. H Subandi. Dari pertemuan ini diperoleh informasi yang mengesankan tentang kian berdayanya masyarakat pesisir terutama di lokasi proyek pemberdayaan masyarakat pesisir atau CCDP di Lombok Barat setelah berlangsung 4 tahun.
CCDP adalah skema program pemberdayaan masyarakat yang dihelat sejak 2013 yang didukung oleh lembaga pembiayaan pembangunan internasional, IFAD. Tujuannya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga dapat memperbaiki kualitas hidupnya berdasarkan potensi sumber daya pesisir dan laut yang ada. Lombar adalah satu dari 12 kabupaten/kota penerima bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan sejak tahun 2013 ini.
Dr. Sapta Putra Ginting, sekretaris eksekutif kantor pengelola proyek dari Kementerian Kelautan dan Perikanan mengatakan bahwa kunjungan ini disebut joint support mission, bertujuan memantau pencapaian CCDP di Lombar, memeriksa efektivitas proyek serta memberikan input atau rekomendasi untuk pembenahan kinerja proyek sebelum berakhir di tahun 2017.
Mewakili IFAD adalah Graeme Mc Fadyen, Virginia Cameron dari kantor IFAD Roma dan Sumaryo dari IFAD Jakarta. Dari Pemerintah Indonesia, selain tim PMO, hadir Ade Kuswoyo dari unit kerjasama luar negeri Bappenas, Imam Rusdiantoro dari Kementerian Keuangan, Desriyanti dari Biro Kerjasama dan Humas serta Isaac N. Tarigan dari Biro Perencanaan KKP.
“Kita masih ada kesempatan untuk mendiskusikan tantangan pelaksanaan program, mendiskusikan isu dan peluang keberlanjutan program serta bagaimana dinas (Pemda) melaksanakan kegiatan serupa di lokasi lain,” kata Graeme yang mengaku pernah ke Lombok Barat di tahun 2014.
“Kinerja CCDP bagus. Kementerian Keuangan memberikan apresiasi khususnya kepada executing agency, pujian juga dari Bappenas dan tentunya dari IFAD. Oleh karena itu kami berharap dapat berkesinambungan. Kalau bisa direplikasi dan menjadi contoh bagi desa-desa lainnya,” tambah Imam dari Kementerian Keuangan.
Sementara itu, Desriyanti dari KKP menambahkan bahwa selama ini IFAD adalah salah satu proyek yang ditangani bersama FAO atau UNDP. “Ini merupakan kesempatan untuk ikut dan bisa mengevaluasi kegiatan-kegiatan lainnya seperti dengan IFAD ini,” ujarnya.
Mewakili Pemda Lombar, Kadis H. Subandi memaparkan kemajuan proyek . “Insiatif masyarakat dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan laut telah muncul. Setelah pelaksanaan CCDP ini telah ada manfaat nyata bagi warga pesisir. Beberapa desa yang akan kita kunjungi adalah Lembar Selatan, Buwun Mas, Kebon Ayu, Kuranji Dalang hingga Senteluk. Beberapa lokasi lainnya juga menunjukkan perkembangan positif,” katanya terkait misi JSM ini.