Mohon tunggu...
Kamaruddin Azis
Kamaruddin Azis Mohon Tunggu... Konsultan - Profil

Lahir di pesisir Galesong, Kab. Takalar, Sulsel. Blogger. Menyukai perjalanan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau. Pernah kerja di Selayar, Luwu, Aceh, Nias. Mengisi blog pribadinya http://www.denun89.wordpress.com Dapat dihubungi di email, daeng.nuntung@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kepak Bangau dari Dermaga Untia

30 Juli 2016   11:09 Diperbarui: 31 Juli 2016   17:52 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hamzah berlatar dermaga dan mangrove yang ditanamnya (foto: Kamaruddin Azis)

Abd Rahman, pakaian dinas, dan para tetamu dari IFAD di dermaga Untia (foto: Kamaruddin Azis)
Abd Rahman, pakaian dinas, dan para tetamu dari IFAD di dermaga Untia (foto: Kamaruddin Azis)
Menurut Kepala DKP3 Kota Makassar, Abd Rahman Bando, pengembangan Untia mencakup beragam aktivitas, seperti pembangunan infrastruktur pondok informasi kelurahan, rumah produksi, bantuan modal untuk menghasilkan produk-produk pasca panen seperti bakso, ikan kering hingga nugget.

“Bukan hanya itu, kita juga kembangkan potensi sumber daya pesisir mendukung inisiatif warga merehablitasi mangrove dan menyiapkan infrastruktur dermaga,” katanya.

“Pak Abu ini merupakan aktor penting yang membangun infrastruktur bersama anggotanya,” ungkapnya saat mendampingi tim South South and Triangular Cooperation (SSTC) IFAD yang datang dari Brazil dan Roma pada 18 Juli 2016. Menurut Rahman, peran Abu dan anggota kelompoknya sangat nyata dalam merealisasikan berdirinya dermaga ini dalam tahun 2015. Penerima manfaatnya juga jelas, warga dan nelayan di Untia.

“Bapak lihat sendiri, saat surut nelayan masih harus mendorong perahunya ke laut, dengan adanya dermaga ini tentu sangat membantu. Kita setuju untuk menambah panjang dermaga dengan memanfaatkan dana PMO Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui skema CCDP-IFAD,” terangnya. Apa yang diucapkan oleh Rahman ini juga diamati oleh tetamu dari luar negeri tersebut.

***

Abu Tase’, pria usia 60an tahun ini tersenyum bersama tiga perempuan belia ponakannya di atas dermaga yang dibangunnya bersama tujuh warga lainnya yaitu, Irsan, Hendriadi, Thamrin, Daeng Nai, Rala Daeng Mile, Sainuddin dan Samsuddin.

Abu adalah ketua kelompok Cendana Putra, kelompok infastruktur yang diberi mandat merencanakan dan melaksanakan pembangunan infrastruktur tahun anggaran 2015. Pekerjaan pembanguan dermaga mini bantuan KKP ini volumenya 100 m2 x 2 m2.

“Nilainya bantuan langsung ke kami sebesar Rp 163.165.000,” kata Abu sembari menunjukkan prasasti pendirian bangunan tersebut.

“Nah ini yang menarik, model kerja sama antara masyarakat Untia dan pemerintah ini bisa mengurangi kebocoran dana sebab warga sendiri yang merencanakan dan melaksanakan, bayangkanlah kalau ini dikerjakan kontraktor,” ujar Kadis Rahman disertai gelak.

Sementara itu, meski mengaku bukan nelayan, Abu sangat terbantu dengan dermaga ini, memudahkan usahanya termasuk berkunjung ke Lae-Lae, silaturahmi dengan keluarganya di sana.

“Saat dermaga ini belum ada, kami ke kota lewat jalan tol, lama sekali, harus naik perahu di Kayu Bangkoa kalau mau ke Lae-Lae, sekarang lebih mudah,” ungkap suami Asiah, orang tua dari Nasrullah, Ansar, Irnawati dan Irsan. Hanya Irsan yang belum menikah 20 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun