Mohon tunggu...
Kamaruddin Azis
Kamaruddin Azis Mohon Tunggu... Konsultan - Profil

Lahir di pesisir Galesong, Kab. Takalar, Sulsel. Blogger. Menyukai perjalanan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau. Pernah kerja di Selayar, Luwu, Aceh, Nias. Mengisi blog pribadinya http://www.denun89.wordpress.com Dapat dihubungi di email, daeng.nuntung@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ketika Susi Menggelitik Nelayan Kupang

23 Juni 2016   10:45 Diperbarui: 23 Juni 2016   15:39 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di pelabuhan Tenau (foto: Kamaruddin Azis)

Susi melanjutkan. “Kita mesti jaga laut untuk anak cucu kita, pemerintah pusat buat regulasi, koordinasi, ada di lapangan yang harus langsung membuat perubahan, jangan sampai ada yang dibiarkan, supaya ikan tetap ada untuk masa depan, betul gak?” tanyanya.

Pada sambutan tersebut, Susi mengajak unsur Pemerintah di NTT untuk memberi peluang generasi muda mencintai laut, memperhatikan pendidikan anak-anak pulau, menyiapkan dan memberikan alat selam dasar dan peta rupa bumi Indonesia. “Saya mau ada 1.000 peta untuk Indonesia Timur sebelum akhir tahun, semua SD, SMP, SMA, semestinya punya peta,” ucapnya.

Beberapa hal yang disampaikan Susi juga menjawab keluhan beberapa nelayan yang mempertanyakan efektivitas bantuan, ketersediaan BBM dan lemahnya penegakan hukum di perikanan.

Suasana sempat senyap ketika seorang nelayan bernama Jamaluddin menyampaikan pandangannya mengenai bantuan kapal yang dianggap salah sasaran, hanya untuk orang tertentu dan bahkan tidak punya pengalaman melaut namun mendapat bantuan. Jamal juga menilai tidak jelasnya penegakan hukum untuk pelanggar usaha perikanan.

“Sudah lama saya simpan ini bu, saya ingin menyampaikan langsung biar saya puas,” katanya dengan terisak. Penanya lainnya juga menyoal keterbatasan bahan bakar minyak untuk nelayan.

Secara diplomatis Susi menyatakan bahwa pemerintah telah memberikan yang terbaik untuk nelayan Indonesia. Jika ada kekurangan seperti ketersediaan bahan bakar minyak maka ini harus menjadi perhatian bersama, bukan hanya KKP tetapi Pertamina. Tentang bantuan kapal, prosedurnya jelas, akan ada koperasi yang akan menjadi syarat pemberian bantuan. Nelayan harus bersiap dengan menyiapkan dan memperkuat koperasi. Kalaupun selama ini ada bantuan yang tidak sesuai harapan itulah yang harus dibenahi. Tentang BBM bersubsidi, Susi mengatakan bahwa sejak ikan semakin banyak, tangkapan semakin besar, nelayan harusnya tak lagi minta subsidi.

“Jangan membebani negara lagi, kita sudah menjaga laut, dengan segala risiko, tenggelamin kapal, yang penting solarnya ada. Saya nanti bilang—Pak Presiden, nelayan NTT tidak diberi subsidi, itu nelayan hebat,” tandas Susi.

Untuk menunjukkan komitmennya bahwa MKP mendengar aspirasi nelayan, Susi memberikan nomor kontak satgas 115 yaitu 081269115115 sedang bagi yang ingin menyampaikan informasi via email bisa ke email satgas115@gmail.com.

Tersenyum kepada nelayan Kupang (foto: Kamaruddin Azis)
Tersenyum kepada nelayan Kupang (foto: Kamaruddin Azis)
***

Pada lawatan ke Kupang ini, Menteri Susi memberikan bantuan secara simbolis ke nelayan dan para pihak di Kupang, yaitu penyerahan Kapal Mina Maritim sebanyak 3 unit berbobot 35 GT senilai Rp. 1,667 miliar, kartu nelayan sebanyak 2.205 lembar, bantuan pelatihan dan penyuluhan dengan total senilai Rp 600 juta (dua paket), bantuan penyuluhan rumput laut dan mina usaha bersama senilai Rp. 250 juta, serta bantuan CCDP-IFAD senilai Rp 2,099 miliar untuk masyarakat pesisir Kota Kupang serta bantuan peta Indonesia dan globe dunia untuk 6 SMK Kelautan, upaya menumbuhkan jiwa bahari untuk kaum muda.

Makassar, 23/06/2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun