Mohon tunggu...
Kamaruddin Azis
Kamaruddin Azis Mohon Tunggu... Konsultan - Profil

Lahir di pesisir Galesong, Kab. Takalar, Sulsel. Blogger. Menyukai perjalanan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau. Pernah kerja di Selayar, Luwu, Aceh, Nias. Mengisi blog pribadinya http://www.denun89.wordpress.com Dapat dihubungi di email, daeng.nuntung@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ekowisata Pesisir Berkelanjutan a la Kota Kupang

18 Juni 2016   09:46 Diperbarui: 18 Juni 2016   10:40 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis bersama Robby (tengah), Welma (kelima dari kiri) dan tim PIU Kota Kupang (foto: istimewa)

Di kompleksitas pesisir dan laut, kolaborasi antar pihak merupakan hal yang niscaya. Apa yang nampak dan telah mulai berdampak pada beberapa warga di sekitar lokasi ekowisata Oesapa dan Nunhila adalah wujud dari kolaborasi dan pembangunan sumber daya alam pesisir Kota Kupang. Sekarang pilihan berwisata tak lagi di Pantai Lasiana, telah ada Oesapa Barat dan Nunhila.

Bagi sekretaris PMO CCDP-IFAD Dr. Sapta Putra Ginting, manfaat yang dirasakan publik Kota Kupang saat ini merupakan implikasi dari komitmen sungguh-sungguh Pemkot Kupang dalam mengelola sumberdaya yang ada dengan membangun kerjasama dengan CCDP-IFAD dan masyarakat yang bermukim di sekitar pesisir.

Komitmen Pemkot Kupang dalam pengembangan ekowisata selain Lasiana, Tablolong dan Pulau Semau telah dipahat di prasasti Ekowisata Mangrove di Kelurahan Oesapa Barat dan Pantai Batu Kepala di Nunhila oleh Walikota Jonas Saelan. Prasasti itu menjadi bukti bagi peran di pesisir. 

Warga mengusulkan rencananya, mengorganisasi dirinya, menyiapkan sumberdaya, membangun kerjasama dengan PMO CCDP-IFAD, menjalin komunikasi dengan Pemkota melalui PIU, dan membuka ruang masuknya mitra potensial. Warga juga kompak menjaga pesisir dengan tak menebang pohon mangrove dan mengelola sampah dengan telaten. Saat pihak di luar masyarakat seperti pengusaha, investor, bahkan Pemerintah daerah dan Pusat mengalokasikan anggaran maka itu adalah ciri pembangunan secara kolaboratif dan Pemerintah Kota Kupang telah melaksanakan itu.

Di Oesapa Barat dan Nunhila, destinasi ekowisata telah muncul, pilihan di tengah perkembangan kota. Selain karena potensi sumber daya alam yang luar biasa kayanya, ini diakselerasi pula oleh kapasitas para pihak yang sedia mengalokasikan sumberdaya, pengetahuan, komitmen, anggaran dan perhatian yang sungguh-sungguh.

Destinasi ekowisata tersebuat adalah capaian luar biasa dan bisa menjadi contoh kolaborasi mutualistik membangun pesisir bukan?

Tebet 18 Juni 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun