Mohon tunggu...
Kamaruddin Azis
Kamaruddin Azis Mohon Tunggu... Konsultan - Profil

Lahir di pesisir Galesong, Kab. Takalar, Sulsel. Blogger. Menyukai perjalanan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau. Pernah kerja di Selayar, Luwu, Aceh, Nias. Mengisi blog pribadinya http://www.denun89.wordpress.com Dapat dihubungi di email, daeng.nuntung@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

135 Likes pada Rindu Rumah Lampau Bugis-Makassar

28 Februari 2016   09:58 Diperbarui: 29 Februari 2016   01:48 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Rumah di Bontoloe (foto: Kamaruddin Azis)"]

[/caption]

[caption caption="Rumah kediaman Raja (foto: Kamaruddin Azis)"]

[/caption]

***

Kembali ke Facebook. Jelang 20 jam sejak tayang, 135 likes dari sahabat saya mengerubungi rumah tiang bercat biru muda, teras gantung putih buram, tangga kayu lengkap dengan segala asesoris khas lampau; gentong bilas di kaki tangga, jendela ganda, bangku panjang di sisi tiang serta naung rumah yang dijadikan tempat menyimpan kayu bakar dan kebutuhan domestiknya. Terdapat pula jerigen tempat menyimpan air. Di pulau, air tawar adalah barang langka. Di belakang rumah itu berdiri pohon kelapa dan pohon pisang sebagai pagarnya.

Kalian yang lahir pada tahun 70-80an pasti rindu rumah begini. Begitu godaan saya pada sahabat-sahabat di FB. Sontak ratusan memberi respon. Selain simbol likes, mereka juga menyimpan tanggapan.

Sahabat sekuliah saya di Ilmu Kelautan Unhas angkatan 89, Misbahuddin alias Jumbo dari Tenggarong, Kalimantan Timur membalas postingan itu dengan kata ‘Cocoki’. Dia ingin bilang saya juga rindu. Dia ingat rumahnya di Takalar. Iccang Jalil, seorang teman lainnya kelahiran Gowa menimpali, ada pohon coppeng (seperti anggur) di samping rumahnyakah? Dia ingat rumah neneknya di Kampung Rumanglasa’, teringat saat kerap menimba air di belakang rumah. Seorang lainnya, Kee Enal teringat rumah neneknya di Bone. “Modelnya kasik,” katanya.

[caption caption="Rumah di Pulau Kapoposang, Pangkep (foto: Kamaruddin Azis)"]

[/caption]

[caption caption="Rumah di Pulau Pasi' (foto: Kamaruddin Azis)"]

[/caption]

Saat rumah panggung berganti batu di Kota Benteng, Selayar (foto: Kamaruddin Azis)
Ishak, seorang kelahiran Pulau Long di Belitung Timur menimpali, “Rumahku di Pulau Long begini, hahaha,” tanggapnya. Pulau Long adalah pulau yang dihuni Bugis perantau di tepian Pulau Belitung nun jauh di barat. Seorang lainnya bernama Muradi menganggap postingan rumah ini tak istimewa. Disebutnya demikian sebab di Pangkep masih banyak rumah begini. Kau beruntung, bung!.

Lain Muradi lain pula Sudirman Nasir. Sudi, begitu saya panggil, adalah Doktor lulusan Australia dalam bidang kedokteran dan merupakan kolomnis langganan media tenar di Indonesia. Melihat foto tersebut dia terkenang saat menikmati kopi hitam dan sukun goreng plus sambel di kampung-kampung.

“Duduk-duduk di beranda pakai sarung.” Ingatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun