Mohon tunggu...
Kamaruddin Azis
Kamaruddin Azis Mohon Tunggu... Konsultan - Profil

Lahir di pesisir Galesong, Kab. Takalar, Sulsel. Blogger. Menyukai perjalanan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau. Pernah kerja di Selayar, Luwu, Aceh, Nias. Mengisi blog pribadinya http://www.denun89.wordpress.com Dapat dihubungi di email, daeng.nuntung@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Villa Tanri Abeng di Huluk

8 Juni 2010   01:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:41 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_161431" align="alignleft" width="300" caption="horizon di sekitar villa"][/caption] Jumat tanggal 28 Mei 2010. Kota Benteng, ibukota Kabupaten Kepulauan Selayar cerah berbalut awan tipis. Pukul 09.00, setelah mengisi bensin, bersama Sarbini alias Ben, sahabat facebook, kami mengarah ke Kampung Huluk di timur kota. Menurut Ben, di Huluk terdapat villa kepunyaan Tanri Abeng, manajer semilyar kelahiran Huluk. Butuh sejam untuk sampai ke Kampung itu. Jaraknya hanya 8 kilometer dari Kota Benteng. Kami melewati beberapa desa, jalan aspal yang di kiri kananya dipadati rindang pohon. Pohon-pohon kenari, kemiri, kelapa, jati dan vegetasi lainyya. Lekuk jalan yang tidak terlalu lebar yang kami lewati basah dan segar. Hujan semalam membuat keadaan terasa nyaman. Setelah menempuh perjalanan selama satu jam (kami kerap berhenti untuk memotret) akhirnya kami sampai di puncak Kampung Huluk. Villanya seperti bertengger di ketinggian yang memang disiapkan untuk satu bangunan saja. Luasnya tidak lebih 50 x 50 meter. Villa itu ditopang oleh belasan tiang beton dengan kayu biasa. Dia menghadap ke arah utara. Dari villa, terlihat hamparan laut membentang di sebelah timur Pulau Selayar. Kabut dan rinai hujan menghalangi pandangan kami untuk melihat lebih dalam lekuk-lekuk bukit sebelah utara. Dari titik ini pula pantai barat Selayar juga jelas terlihat. Walau dihalang kabut dan awan tipis, pemandangan dari bangunan itu sangat indah. Namun demikian, bangunan yang telah dibangun sejak dua tahun lalu ini terlihat sepi. Sarbini yang telah terbiasa ke tempat itu menyebut bahwa banyak orang dari Benteng yang mengaso dan menghabiskan waktunya di sini. Lelaki berkacamata ini mengaku kerap menghabiskan waktunya dengan beritirahat di sini. Di villa, ada ruang tengah yang lapang. Ada tiga kamar di sisinya. Saat melihat ada kunci tergantung di pintu depan, Ben segera membukanya. Dua di sisi timur dan satu kamar besar di bagian barat. “Kamar sebelah barat ini yang selalu dihuni Pak Tanri jika menginap di sini” Kata Ben. Ada tiga pintu masuk di villa yang sangat kokoh itu. Pintu belakang mengarah ke satu hamparan semen cor yang menyerupai helipad. Terdapat dua kamar mandi. Satu di kamar sisi barat dan satu di ruang belakang. Villa yang memanjakan pandangan mata karena di kiri kanannya terdapat jendela yang lebar. Mata bisa berkelana ke segala penjuru Selayar. Melihat posisinya, villa ini sangat strategis, sayangnya belum ada upaya untuk menata dengan apik termasuk menjadikannya sebagai rumah wisata untuk disewakan. Menyewakan villa itu bagi masyarakat umum akan bermanfaat untuk membuatnya berdenyut, nyaman dan bukan semata panggung kelas sosial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun